JAKARTA. Setelah mendapatkan mega proyek powerplant west Java 2x1000 mega watt, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kembali mendapatkan proyek pembangunan powerplant di Kalimantan Selatan. "Awal tahun ini, kami sudah dapatkan letter of intens untuk proyek IPP PLTU Kalsel 2x100," kata Direktur ADRO Andre J. Mamuaya saat dijumpai di Jakarta, Jumat (27/4).Lebih lanjut, Andre bilang, di proyek tersebut, ADRO menggandeng perusahaan asal Korea Selatan yaitu East West Power. "Komposisi kepemilikan di proyek tersebut, kami mayoritas dengan 65%, dan sisanya mereka," beber Andre.Setelah adanya letter of intens tersebut, konsorsium masih akan melakukan pembicaraan dengan pihak perusahaan listrik negara (PLN) mengenai harga jual listrik dari powerplant tersebut.Total proyek yang akan berada di mulut tambang ADRO yang terletak di Tabalong Kalimantan Selatan mencapai US$ 400 juta. Dalam waktu dekat, ADRO sedang menjajaki pinjaman untuk pendanaan proyek tersebut. "Saat ini kami sudah melakukan pembicaraan dengan Korea EximBank dan ada satu lagi yang mirip seperti JBIC tapi di Korea," jelas Andre. Nantinya dari pinjaman ini dana yang terkumpul akan mencapai US$ 320 juta.Rencana akan mulai dibangun konstruksinya di awal 2013 dan targetnya pembangunanya mencapai 3 tahun. "Untuk kontrak EPC akan dikerjakan Hyundai Engineering," imbuh Andre. Adapun, pasokan batubara juga akan berasal dari tambang batubara milik ADRO yang mencapai 3 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
ADRO raih proyek IPP Kalsel senilai US$ 400 juta
JAKARTA. Setelah mendapatkan mega proyek powerplant west Java 2x1000 mega watt, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) kembali mendapatkan proyek pembangunan powerplant di Kalimantan Selatan. "Awal tahun ini, kami sudah dapatkan letter of intens untuk proyek IPP PLTU Kalsel 2x100," kata Direktur ADRO Andre J. Mamuaya saat dijumpai di Jakarta, Jumat (27/4).Lebih lanjut, Andre bilang, di proyek tersebut, ADRO menggandeng perusahaan asal Korea Selatan yaitu East West Power. "Komposisi kepemilikan di proyek tersebut, kami mayoritas dengan 65%, dan sisanya mereka," beber Andre.Setelah adanya letter of intens tersebut, konsorsium masih akan melakukan pembicaraan dengan pihak perusahaan listrik negara (PLN) mengenai harga jual listrik dari powerplant tersebut.Total proyek yang akan berada di mulut tambang ADRO yang terletak di Tabalong Kalimantan Selatan mencapai US$ 400 juta. Dalam waktu dekat, ADRO sedang menjajaki pinjaman untuk pendanaan proyek tersebut. "Saat ini kami sudah melakukan pembicaraan dengan Korea EximBank dan ada satu lagi yang mirip seperti JBIC tapi di Korea," jelas Andre. Nantinya dari pinjaman ini dana yang terkumpul akan mencapai US$ 320 juta.Rencana akan mulai dibangun konstruksinya di awal 2013 dan targetnya pembangunanya mencapai 3 tahun. "Untuk kontrak EPC akan dikerjakan Hyundai Engineering," imbuh Andre. Adapun, pasokan batubara juga akan berasal dari tambang batubara milik ADRO yang mencapai 3 juta ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News