JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) siap menambah tambang batubara. Pada 28 Mei 2012, ADRO telah meneken perjanjian opsi untuk mengakuisisi perusahaan batubara, yakni PT Bhakti Energi Persada. Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO menuturkan, perusahaan memiliki dua opsi yang bisa diambil dalam proses akuisisi tersebut. Opsi pertama, ADRO mengucurkan pinjaman yang bisa dikonversi menjadi saham
(convertible loan) kepada Bhakti Energi senilai US$ 500 juta dengan tenor tiga tahun. ADRO bisa mengonversi nilai yang telah dipinjamkan menjadi 51% saham Bhakti Energi. Namun jika pinjaman ke Bhakti Energi tidak mencapai US$ 500 juta, porsi kepemilikan ADRO di perusahaan tersebut akan dihitung secara prorata.
ADRO memandang, opsi ini akan menguntungkan terutama dalam hal meminimalkan potensi biaya tertanam
(sunk cost) yang harus disetor di muka. Saat ini, nilai ekuitas Bhakti Energi ditaksir US$ 854,3 juta. Jika ADRO mengucurkan pinjaman US$ 500 juta, nilai ekuitas Bhakti bisa naik menjadi US$ 1,35 miliar. Dalam kondisi normal, untuk menguasai 51% ekuitas Bhakti, ADRO harus membayar US$ 690,69 juta. Tapi dengan mengambil opsi konversi saham, ADRO hanya mengeluarkan US$ 500 juta dalam bentuk pinjaman tadi. Hal ini membuat ADRO bisa membatasi kerugian atas dana yang dikeluarkan untuk pengembangan Bhakti. ADRO tidak akan merugi atas dana yang biasanya harus dikeluarkan untuk mengakuisisi saham mayoritas sebuah perusahaan. Opsi kedua, ADRO bisa menukar saham
(share swap) sebanyak 2,38 miliar unit untuk 79,8% saham Bhakti milik PT Persada Capital Investama, PT Triputra Investindo Arya dan milik keluarga Winarto. Mengacu harga ADRO di posisi Rp 1.700 per saham, nilai 2,38 miliar unit saham ADRO mencapai US$ 440 juta. Sedangkan nilai 79,8% saham Bhakti jika merujuk ke valuasi US$ 854,3 juta, akan setara dengan US$ 681,73 juta. Opsi ini akan membatasi potensi keuntungan pemegang saham mayoritas Bhakti Energi pada tingkat pengembalian maksimum dari kenaikan harga saham ADRO. Syaratnya, kenaikan nilai ekuitas Bhakti paling tidak sama dengan kenaikan nilai saham ADRO. Prospek saham ADRO Otomatis, ketentuan itu membuat ADRO tidak bisa mengambil opsi kedua jika harga sahamnya naik lebih tinggi daripada saham mayoritas Bhakti Energi yang 79,8%. Sebaliknya, ADRO tidak diharuskan menawarkan saham lebih banyak dari 2,38 miliar unit, jika nilai Bhakti Energi lebih tinggi dari nilai sahamnya. Analis Askap Futures, Kiswoyo Adi Joe, menilai positif keputusan ADRO mengakuisisi Bhakti Energi. ADRO akan mendapatkan sumber daya maupun cadangan batubara yang besar dari Bhakti Energi. Saat ini, Bhakti Energi diperkirakan memiliki sumber daya batubara 9,35 miliar ton. Terlebih, pada Maret lalu, ADRO sudah mendapatkan tambahan cadangan batubara 286,4 juta ton, setelah mengakuisisi 75% saham PT Mustika Indah Permai senilai US$ 222,5 juta.
Kualifikasi batubara termal Bhakti Energi juga memiliki kandungan sulfur dan abu yang rendah. "Ini sesuai dengan batubara Adaro yang ramah lingkungan," kata Kiswoyo. Prospek ADRO akan positif. Saham ini diperkirakan bisa menuju Rp 3.000 per saham. Investor bisa masuk ke ADRO ketika harganya turun hingga Rp 1.350 per saham. Harga ADRO, Kamis (31/5) merosot 7,55% menjadi Rp 1.470 per saham. n Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: