JAKARTA. Setelah tertunda beberapa tahun, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) segera menggarap konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. Proyek listrik berkapasitas 2x1.000 mega watt (MW) itu menelan nilai investasi mencapai US$ 4 miliar. Proyek kerja sama pemerintah - swasta (KPS) yang pertama tersebut mulai memasuki tahapan pemagaran yang dilakukan di area konstruksi PLTU. Setelah proses pemagaran usai, area PLTU dinyatakan tertutup untuk umum. "Seluruh proses pengadaan lahan juga telah terselesaikan, bukan hanya untuk area pembangkit tetapi juga untuk gardu induk, dan jalur transmisi sepanjang 5,5 km juga sudah selesai,” ujar Mohammad Effendi, Presiden Direktur BPI dalam keterangan resmi, Kamis (24/3).
ADRO siap konstruksi PLTU Batang
JAKARTA. Setelah tertunda beberapa tahun, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI) segera menggarap konstruksi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang. Proyek listrik berkapasitas 2x1.000 mega watt (MW) itu menelan nilai investasi mencapai US$ 4 miliar. Proyek kerja sama pemerintah - swasta (KPS) yang pertama tersebut mulai memasuki tahapan pemagaran yang dilakukan di area konstruksi PLTU. Setelah proses pemagaran usai, area PLTU dinyatakan tertutup untuk umum. "Seluruh proses pengadaan lahan juga telah terselesaikan, bukan hanya untuk area pembangkit tetapi juga untuk gardu induk, dan jalur transmisi sepanjang 5,5 km juga sudah selesai,” ujar Mohammad Effendi, Presiden Direktur BPI dalam keterangan resmi, Kamis (24/3).