KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah di hari Kamis (6/5) diperkirakan akan dipengaruhi dari faktor luar dan dalam negeri. Pergerakan rupiah pada esok hari masih akan dipengaruhi oleh angka pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengumumkan bahwa data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal satu 2021 terkontraksi -0,74%. “Tentunya kita harapkan di kuartal ini memperlihatkan ekonomi Indonesia sudah berada di tren pemulihan positif, dan ini akan menjadi dua kutub pergerakan apresiasi dan depresiasi rupiah untuk besok,” kata Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana kepada Kontan.co.id, Rabu (5/5). Menurut Fikri, Menteri Keuangan Ameria Serikat (AS) Janet Yellen menyebut karena inflasi, mau tidak mau mungkin secepatnya suku bunga The Fed naik untuk mengurangi risiko overheating di perekonomian.
Rupiah akan dipengaruhi oleh data ekonomi mendatang dari Amerika Serikat (AS). Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa pengaruh data dari AS termasuk Institute of Supply Management (ISM), Non-Manufacturing Purchasing Managers' Index (PMI), dan laporan ketenagakerjaan nasional ADP yang akan dirilis. Baca Juga: IHSG menguat 5.975 diiringi net buy asing pada Rabu (5/5)