KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup pada level Rp 15.403 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Senin (25/9). Nilai tukar mata uang Garuda ini melemah 0,18% dari akhir pekan lalu di Rp 15.375 per dolar AS. Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana mengatakan, pelemahan hari ini didorong kekhawatiran partial shutdown di AS pada 1 Oktober lantaran ada 12 Undang-Undang terkait pemerintah federal yang belum disetujui. "Kekhawatiran ini mendorong sell off dari pasar US Treasury dan berpindah ke dolar AS sehingga mendorong kenaikan," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/9).
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, pelemahan rupiah juga karena sentimen risk-off di pasar Asia yang menguat pasca berita Evergrande menunda proses restrukturisasinya. Selain itu, kenaikan tren harga minyak global juga mendorong kehawatiran akan inflasi di kawasan Asia meningkat kembali. Untuk Selasa (26/9), Josua memperkirakan rupiah masih akan tertekan. "Rupiah diperkirakan bergerak melemah terbatas seiring dengan perkiraan bahwa sentimen risk-off masih berlanjut," katanya.