JAKARTA. Tak mau kalah dengan pabrikan otomotif asal Jepang, pabrik otomotif asal Korea Selatan, seperti Hyundai dan Kia, mulai memasang strategi untuk merebut pasar kendaraan di tahun depan. Salah satunya dengan melakukan penyegaran produk dan mengeluarkan produk baru di tahun 2014. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, Mukiat Sutikno mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terus berlanjut membuat beban impor perusahaan makin tinggi. Alhasil, perusahaan terpaksa harus menyesuaikan harga jual produk sekitar 7% pada tahun depan. Di sisi lain, kenaikan suku bunga membuat penjualan Hyundai makin seret. Pasalnya, sekitar 70% konsumen Hyundai membeli kendaraan dengan kredit. Nah, untuk mempertahankan pangsa pasar yang masih cukup kecil, Hyundai telah menyiapkan beberapa strategi. Tahun depan, pabrikan otomotif ini bakal melakukan penyegaran produk dan merilis beberapa mobil baru. "Kami juga akan menjaga efisiensi," ujar Mukiat, belum lama ini.
Adu Strategi Pabrik Mobil Korea Selatan
JAKARTA. Tak mau kalah dengan pabrikan otomotif asal Jepang, pabrik otomotif asal Korea Selatan, seperti Hyundai dan Kia, mulai memasang strategi untuk merebut pasar kendaraan di tahun depan. Salah satunya dengan melakukan penyegaran produk dan mengeluarkan produk baru di tahun 2014. Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, Mukiat Sutikno mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terus berlanjut membuat beban impor perusahaan makin tinggi. Alhasil, perusahaan terpaksa harus menyesuaikan harga jual produk sekitar 7% pada tahun depan. Di sisi lain, kenaikan suku bunga membuat penjualan Hyundai makin seret. Pasalnya, sekitar 70% konsumen Hyundai membeli kendaraan dengan kredit. Nah, untuk mempertahankan pangsa pasar yang masih cukup kecil, Hyundai telah menyiapkan beberapa strategi. Tahun depan, pabrikan otomotif ini bakal melakukan penyegaran produk dan merilis beberapa mobil baru. "Kami juga akan menjaga efisiensi," ujar Mukiat, belum lama ini.