Mulai kemarin, Lion Air dan Wings Air menghapus ketentuan bagasi gratis bagi penumpang. Ketentuan ini berlaku tak sampai seminggu setelah Lion Air resmi mengumumkan kebijakan ini. Banyak penumpang kecewa. Selain tarif bagasi yang mahal, juga lantaran minim sosialisasi, sehingga terkesan kebijakan ini mendadak. Sejatinya, kebijakan tarif untuk kelebihan berat itu diberlakukan hampir di seluruh maskapai dunia. Namun, umumnya, meski berbayar, ada batas maksimal berat yang penumpang tidak dikenai biaya. Biasanya antara 15 kg sampai 20 kg. Setelah itu, tarif kelebihannya antara US$ 10 sampai US$ 20 per kg. Nah, Lion Air Group menerapkan tarif bagasi setara tiket pesawat, yakni mulai Rp 155.000 per 5 kilogram (kg) sampai Rp 930.000 per 30 kg. Lantas, apa motif Lion Air? Dengan armada yang paling banyak (sekitar 350 pesawat per Oktober 2018) dan jumlah rute lokal maupun internasional yang lebih dari 180 rute, tentu saja kebijakan bagasi ini jadi sumber pendapatan baru Lion.
Adu tahan di bagasi
Mulai kemarin, Lion Air dan Wings Air menghapus ketentuan bagasi gratis bagi penumpang. Ketentuan ini berlaku tak sampai seminggu setelah Lion Air resmi mengumumkan kebijakan ini. Banyak penumpang kecewa. Selain tarif bagasi yang mahal, juga lantaran minim sosialisasi, sehingga terkesan kebijakan ini mendadak. Sejatinya, kebijakan tarif untuk kelebihan berat itu diberlakukan hampir di seluruh maskapai dunia. Namun, umumnya, meski berbayar, ada batas maksimal berat yang penumpang tidak dikenai biaya. Biasanya antara 15 kg sampai 20 kg. Setelah itu, tarif kelebihannya antara US$ 10 sampai US$ 20 per kg. Nah, Lion Air Group menerapkan tarif bagasi setara tiket pesawat, yakni mulai Rp 155.000 per 5 kilogram (kg) sampai Rp 930.000 per 30 kg. Lantas, apa motif Lion Air? Dengan armada yang paling banyak (sekitar 350 pesawat per Oktober 2018) dan jumlah rute lokal maupun internasional yang lebih dari 180 rute, tentu saja kebijakan bagasi ini jadi sumber pendapatan baru Lion.