JAKARTA. Rupiah semakin terpuruk menjelang di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC). Mengacu data Bloomberg, Selasa (15/9) di pasar spot rupiah sentuh level Rp 14.408 per dollar AS atau melemah 0,52% dibandingkan sebelumnya Rp 14.333 per dollar AS. Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan, meski data neraca perdagangan Indonesia mencatatkan hasil surplus pada bulan Agustus namun belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS, hal itu karena pelaku pasar uang sedang fokus menanti kebijakan the Fed mengenai rencananya untuk kenaikan suku bunganya (Fed fund rate). Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 surplus sebesar 433,8 juta dollar AS, yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 1,01 miliar dollar AS meskipun sektor migas mengalami defisit 580 juta dollar AS.
Aduh, rupiah jatuh ke Rp 14.408 per dollar AS
JAKARTA. Rupiah semakin terpuruk menjelang di hadapan dollar Amerika Serikat (AS) menjelang Federal Open Market Committee (FOMC). Mengacu data Bloomberg, Selasa (15/9) di pasar spot rupiah sentuh level Rp 14.408 per dollar AS atau melemah 0,52% dibandingkan sebelumnya Rp 14.333 per dollar AS. Pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Rully Nova mengatakan, meski data neraca perdagangan Indonesia mencatatkan hasil surplus pada bulan Agustus namun belum mampu mengangkat nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS, hal itu karena pelaku pasar uang sedang fokus menanti kebijakan the Fed mengenai rencananya untuk kenaikan suku bunganya (Fed fund rate). Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2015 surplus sebesar 433,8 juta dollar AS, yang dipicu oleh surplus sektor nonmigas sebesar 1,01 miliar dollar AS meskipun sektor migas mengalami defisit 580 juta dollar AS.