Adwindo: Promosikan pariwisata melalui digital



JAKARTA. Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) optimistis pariwisata Indonesia akan semakin bertumbuh. Promosi destinasi wisata secara digital dan pengembangan kapasitas para duta wisata menjadi hal utama yang perlu diperhatikan oleh segenap stakeholders. Pengembangan pariwisata di Indonesia saat ini dinilai semakin membutuhkan banyak praktisi pariwisata yang mumpuni di level pekerja maupun level manajerial. Ketua Umum Adwindo, Adi Pratama mengatakan pentingnya para pelaku industri pariwisata untuk menerapkan strategi promosi yang tepat agar kegiatan pariwisata yang diselenggarakan oleh pemerintah bisa mencapai target dan meningkatkan kunjungan wisatawan. “Saat ini berbagai daerah di Indonesia memiliki program pariwisata untuk meningkatkan angka kunjungan wisata ke daerah masing-masing. Namun, sayang pelaksanaan berbagai event pariwisata belum mampu meningkatkan angka kunjungan wisata secara signifikan," kata Adi dalam siaran pers di Jakarta, Senin (29/12). Menurut Adi, hal ini disebabkan oleh strategi kampanye public relations, pemasaran, dan promosi yang tidak berjalan optimal. "Ada banyak event kita yang tidak memiliki website. Kalaupun ada yang memiliki website, pengelolaan websitenya belum dijalankan secara serius dan cenderung kurang friendly dengan para pengunjung website tersebut," paparnya.

Promosi pariwisata berbasis teknologi atau digital, lanjut Adi, merupakan salah satu bentuk efisiensi. "Untuk mempromosikan pariwisata kita bisa mengoptimalkan berbagai jejaring sosial seperti facebook, instagram dan path untuk membuat lebih banyak orang mengetahui potensi pariwisata kita," katanya. "Kita sudah melihat bagaimana berbagai produk dapat begitu cepat digandrungi masyarakat dari berbagai belahan dunia melalui perantara media sosial. Kenapa hal ini tidak kita terapkan juga untuk industri pariwisata. Pemanfaatan teknologi dapat menjadi sarana promosi yang memiliki low cost namun memberikan high-impact,” tutur Adi. Untuk itu Adi menekankan agar kemampuan segenap Pegawai Dinas Pariwisata di Indonesia turut dikembangkan. “Dinas Pariwisata sebagai representatif pemerintah dalam pengembangan wisata daerah juga harus bekerja ekstra keras. Terlebih Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Lengah sedikit saja maka industri pariwisata kita akan dikuasai oleh pihak luar," katanya. Menurut Adi, pegawai negeri sipil harus memiliki kompetensi yang sama dengan para profesional untuk bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Mereka harus sudah melek teknologi, sehingga strategi pariwisata yang dibuat dapat disesuaikan dengan tuntutan zaman saat ini," ujarnya.

Selain itu, Adi berharap agar tiap pemerintah daerah memiliki program untuk pemberdayaan dan peningkatan kapasitas para duta wisata. "Para duta wisata harus bisa menjadi garda terdepan bagi pengembangan pariwisata daerah, tidak hanya menjadi ikon pada berbagai acara seremonial, namun juga menjadi marketer berbagai obyek wisata yang berada di daerah pemilihannya," katanya. Para duta wisata harus bisa menjadi inspirasi bagi anak muda di daerahnya agar mulai peka dan membaca peluang terhadap potensi pariwisata yang dimiliki di daerahnya. Karena jika tidak potensi ini akan dengan mudah dilirik oleh pihak asing," tambahnya. (I Made Asdhiana)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan