JAKARTA. Asosiasi Eksporti Kopi Indonesia Propinsi Lampung curigai adanya skenario menurunkan harga kopi dunia seiring dengan munculnya berita tentang kenaikan produksi kopi di Indonesia Berita kenaikan produksi itu menurut AEKI Lampung dilakukan agar harga kopi mengalami penurunan."Nyata produksi Indonesia berantakan akibat cuaca, dan bisa lihat ekspor kita tidak mengalami peningkatan tahun ini," kata Muchtar Lutfi, Ketua Bidang Litbang, AEKI Lampung kepada KONTAN, Senin (25/10). Muchtar bilang, saat ini produksi kopi terganggu oleh cuaca sehingga produksi mengalami penurunan.Tercatat ekspor kopi Indonesia dari Januari Juli 2010 hanya mencapai US$ 383 juta atau turun 19,9% dibandingkan waktu yang sama tahun 2009. Penurunan ekspor ini terjadi karena kelangkaan produk karena panen berkurang. "Gak mungkin ekspor ditahan saat harga naik," tegas Muchtar yang meragukan adanya data yang menyebutkan kenaikan produksi kopi di Indonesia."Bagaimana produksi naik kalau kondisinya seperti ini," terangnya. Ia memprediksi sampai tahun depan, produksi kopi Indonesia belum mengalami pemulihan karena cuaca ekstrem diprediksi terjadi sampai dengan awal tahun depan.Muchtar menegaskan, adanya berita kenaikan produksi di Indonesia menurutnya hanya spekulasi dari para pedagang kopi yang ingin menurunkan harga kopi. "Ini (berita kenaikan produksi) hanya permainan supaya harga kopi di pasar dunia turun," terangnya.Harga kopi robusta belakangan ini anjlok cukup besar terutama dalam tiga minggu terakhir. Hal ini terjadi karena adanya spekulasi yang menyatakan produksi kopi robusta dari Indonesia kemungkinan akan meningkat menjadi 12 juta karung (1 karung setara dengan 60 kg) dalam dua hingga tiga tahun.Sebelumnya, Denis Seudieu, Chief Economist International Coffee Organization menjelaskan, produksi kopi Indonesia meningkat sehingga menggiring harga kopi global menyusut. "Bagi Indonesia, ini adalah perkembangan yang positif," kata Seudieu. Menurut hitungannya, ada kemungkinan Indonesia akan memproduksi sekitar 10juta ton; atau meningkat sebesar 2%-3% dari tahun lalu.AEKI Lampung menghitung, produksi ekspor kopi tahun ini bisa turun lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu. Hal ini terlihat dari kinerja ekspor kopi sampai dengan Juli sudah turun 19%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AEKI bantah kenaikan produksi kopi Indonesia
JAKARTA. Asosiasi Eksporti Kopi Indonesia Propinsi Lampung curigai adanya skenario menurunkan harga kopi dunia seiring dengan munculnya berita tentang kenaikan produksi kopi di Indonesia Berita kenaikan produksi itu menurut AEKI Lampung dilakukan agar harga kopi mengalami penurunan."Nyata produksi Indonesia berantakan akibat cuaca, dan bisa lihat ekspor kita tidak mengalami peningkatan tahun ini," kata Muchtar Lutfi, Ketua Bidang Litbang, AEKI Lampung kepada KONTAN, Senin (25/10). Muchtar bilang, saat ini produksi kopi terganggu oleh cuaca sehingga produksi mengalami penurunan.Tercatat ekspor kopi Indonesia dari Januari Juli 2010 hanya mencapai US$ 383 juta atau turun 19,9% dibandingkan waktu yang sama tahun 2009. Penurunan ekspor ini terjadi karena kelangkaan produk karena panen berkurang. "Gak mungkin ekspor ditahan saat harga naik," tegas Muchtar yang meragukan adanya data yang menyebutkan kenaikan produksi kopi di Indonesia."Bagaimana produksi naik kalau kondisinya seperti ini," terangnya. Ia memprediksi sampai tahun depan, produksi kopi Indonesia belum mengalami pemulihan karena cuaca ekstrem diprediksi terjadi sampai dengan awal tahun depan.Muchtar menegaskan, adanya berita kenaikan produksi di Indonesia menurutnya hanya spekulasi dari para pedagang kopi yang ingin menurunkan harga kopi. "Ini (berita kenaikan produksi) hanya permainan supaya harga kopi di pasar dunia turun," terangnya.Harga kopi robusta belakangan ini anjlok cukup besar terutama dalam tiga minggu terakhir. Hal ini terjadi karena adanya spekulasi yang menyatakan produksi kopi robusta dari Indonesia kemungkinan akan meningkat menjadi 12 juta karung (1 karung setara dengan 60 kg) dalam dua hingga tiga tahun.Sebelumnya, Denis Seudieu, Chief Economist International Coffee Organization menjelaskan, produksi kopi Indonesia meningkat sehingga menggiring harga kopi global menyusut. "Bagi Indonesia, ini adalah perkembangan yang positif," kata Seudieu. Menurut hitungannya, ada kemungkinan Indonesia akan memproduksi sekitar 10juta ton; atau meningkat sebesar 2%-3% dari tahun lalu.AEKI Lampung menghitung, produksi ekspor kopi tahun ini bisa turun lebih dari 20% dibandingkan tahun lalu. Hal ini terlihat dari kinerja ekspor kopi sampai dengan Juli sudah turun 19%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News