AEM Retreat ke-30, Sepakati Pengesahan Capaian Ekonomi Keketuaan Laos ASEAN 2024



KONTAN.CO.ID - Para Menteri Ekonomi ASEAN kembali bertemu dalam ASEAN Economic Minister (AEM) Retreat ke-30 yang berlangsung pada Sabtu, (9/3) di Luang Prabang, Laos. Ini merupakan pertemuan pertama para Menteri Ekonomi ASEAN pada masa Keketuaan Laos 2024. Pada pertemuan ini, para Menteri Ekonomi ASEAN menyepakati pengesahan prioritas capaian ekonomi Laos di masa Keketuaan ASEAN 2024.

Pertemuan dipimpin Menteri Industri dan Perdagangan Laos Malaithong Kommasith. Pertemuan ini dihadiri para Menteri bidang ekonomi ASEAN atau yang mewakili serta Menteri Perdagangan Timor Leste sebagai negara pengamat.

Pada pertemuan, Delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono. Turut mendampingi, yaitu Duta Besar RI untuk Laos Grata Endah Werdaningtyas, Direktur Perundingan ASEAN Kemendag selalu alt. Senior Economic Officials (SEOM) Dina Kurniasari, serta Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri Adhyanti Sardanarini Wirajuda.


“Kami mendapatkan apresiasi atas keberhasilan Keketuaan Indonesia tahun lalu dan para Menteri telah menyepakati untuk mengesahkan delapan Prioritas Capaian Ekonomi Keketuaan Laos yang berada di bawah kewenangan AEM.

Secara prinsip, prioritas tersebut merupakan keberlanjutan capaian ekonomi saat Indonesia menjadi Ketua ASEAN seperti berlakunya Protokol Kedua ASEAN Australia-New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA),” jelas Djatmiko yang juga mewakili Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Pertemuan diawali dengan sesi konsultasi bersama ASEAN–Business Advisory Council (ASEAN– BAC) yang berfokus pada enam area prioritas. Prioritas tersebut di antaranya pembangunan berkelanjutan, fasilitasi perdagangan dan investasi, serta konektivitas dan rantai pasok. Konsultasi ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dengan para pelaku usaha.

Pada pertemuan ini, perwakilan ABAC Indonesia mendorong peningkatan pasar karbon di kawasan ASEAN melalui Aliansi Pasar Karbon ASEAN (ASEAN Alliance Carbon Market/AACM).

Para Menteri juga mencatat perkembangan perundingan dan kerja sama yang dilakukan ASEAN. Beberapa di antaranya Perkembangan Penyusunan Visi Komunitas ASEAN 2045 dan Rencana Strategis Masyarakat Ekonomi ASEAN, Perundingan Perjanjian Kerangka Kerja Ekonomi Digital ASEAN (DEFA), Pengesahan Kerangka Kerja Fasilitasi Jasa ASEAN (ASFF), Perundingan Perbaikan (upgrading) Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA), Perundingan Upgrading Kawasan Perdagangan Nebas ASEAN-China (ACFTA), serta Implementasi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Djatmiko juga menyampaikan, Indonesia sebagai Ketua dan Negara Koordinator RCEP mengapresiasi dan mengharapkan dukungan penuh para Menteri ASEAN. "Melalui dukungan tersebut, unit pendukung RCEP dapat segera dioperasionalkan secepatnya di Jakarta dan prosedur aksesi RCEP dapat segera diselesaikan. Kami juga mendorong seluruh negara ASEAN agar dapat memanfaatkan kerja sama ekonomi dan teknis yang ditawarkan oleh negara mitra untuk meningkatkan implementasi RCEP,” tambah Djatmiko.

AEM Retreat diawali dengan dengan Pertemuan Preparatory SEOM yang dilaksanakan sehari sebelumnya (8/4). Pertemuan ini untuk memfinalisasi berbagai dokumen yang akan disahkan oleh para Menteri pada AEM Retreat.

Mengusung tema “ASEAN: Enhancing Connectivity and Resilience”, Laos sebagai Ketua ASEAN berfokus pada komunitas ASEAN dengan mewujudkan peluang dalam menghadapi tantangan perubahan geopolitik dan geoekonomi, serta mengembangkan arsitektur regional untuk stabilitas, perdamaian, dan pembangunan di kawasan. Pertemuan selanjutnya Menteri ASEAN dengan para Menteri Negara Mitra ASEAN akan dilaksanakan pada 18—22 September 2024 di Vientianne, Laos.

Baca Juga: Mendag Beberkan Tiga Kunci Tingkatkan Perdagangan di ASEAN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
TAG: