KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai, pembentukan badan khusus pengelola energi baru terbarukan (EBT) sangat penting untuk direalisasikan. Hal ini berkaca pada masih lambatnya pengembangan EBT di Indonesia, khususnya di sektor ketenagalistrikan. Sekretaris Jenderal AESI Arya Rezavidis mengatakan, badan khusus yang mengatur pelaksanaan pengembangan EBT jelas sangat diharapkan oleh para pelaku usaha maupun komunitas terkait EBT. Apalagi, sektor ketenagalistrikan, termasuk yang berbasis EBT, sampai sekarang belum memiliki badan khusus pengelola dan pelaksananya. “Sebetulnya, sektor listrik dan EBT ini paling terlambat. Tidak seperti migas yang punya SKK Migas atau jalan tol yang punya BPJT,” ungkap dia, Kamis (4/2).
AESI berharap badan khusus pengelola EBT segera dibentuk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai, pembentukan badan khusus pengelola energi baru terbarukan (EBT) sangat penting untuk direalisasikan. Hal ini berkaca pada masih lambatnya pengembangan EBT di Indonesia, khususnya di sektor ketenagalistrikan. Sekretaris Jenderal AESI Arya Rezavidis mengatakan, badan khusus yang mengatur pelaksanaan pengembangan EBT jelas sangat diharapkan oleh para pelaku usaha maupun komunitas terkait EBT. Apalagi, sektor ketenagalistrikan, termasuk yang berbasis EBT, sampai sekarang belum memiliki badan khusus pengelola dan pelaksananya. “Sebetulnya, sektor listrik dan EBT ini paling terlambat. Tidak seperti migas yang punya SKK Migas atau jalan tol yang punya BPJT,” ungkap dia, Kamis (4/2).