KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai, harga listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menunjukkan tren penurunan. Di sisi lain, pelaku usaha PLTS juga dihadapkan tantangan berupa tingginya harga bahan baku. Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa menjelaskan, harga listrik PLTS di Indonesia telah mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Sebelum tahun 2015, harga listrik PLTS bisa mencapai kisaran US$ 20 sen per kWh. Namun, setelahnya harga listrik PLTS terus menerus mengalami penurunan. Bahkan, harga listrik pada proyek seperti PLTS Bali Barat dan Bali Timur bisa di bawah US$ 6 sen per kWh. Begitu juga dengan proyek PLTS Terapung Cirata yang harga jual listriknya hanya US$ 5,8 sen per kWh.
AESI Menilai Harga Listrik dari PLTS Terus Mengalami Penurunan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai, harga listrik yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menunjukkan tren penurunan. Di sisi lain, pelaku usaha PLTS juga dihadapkan tantangan berupa tingginya harga bahan baku. Ketua Umum AESI Fabby Tumiwa menjelaskan, harga listrik PLTS di Indonesia telah mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Sebelum tahun 2015, harga listrik PLTS bisa mencapai kisaran US$ 20 sen per kWh. Namun, setelahnya harga listrik PLTS terus menerus mengalami penurunan. Bahkan, harga listrik pada proyek seperti PLTS Bali Barat dan Bali Timur bisa di bawah US$ 6 sen per kWh. Begitu juga dengan proyek PLTS Terapung Cirata yang harga jual listriknya hanya US$ 5,8 sen per kWh.