KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih menemui hambatan akibat berbagai faktor. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) pun berharap pemerintah tidak jalan sendirian dalam mengembangkan EBT di Indonesia. Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan perolehan investasi EBT sebesar US$ 2 miliar pada tahun 2020. Pemerintah juga menargetkan penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT sebanyak 686 megawatt (MW) menjadi 10.843 MW di tahun ini. Khusus untuk energi surya, penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ditargetkan mencapai 116,5 MW menjadi 231,9 MW. Baca Juga: Protokol baru, isi bensin wajib turun motor dan berdiri bersebrangan dengan operator
AESI: Pemerintah bisa libatkan swasta dan masyarakat dalam optimalisasi investasi EBT
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia masih menemui hambatan akibat berbagai faktor. Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) pun berharap pemerintah tidak jalan sendirian dalam mengembangkan EBT di Indonesia. Seperti yang diketahui, pemerintah menargetkan perolehan investasi EBT sebesar US$ 2 miliar pada tahun 2020. Pemerintah juga menargetkan penambahan kapasitas pembangkit berbasis EBT sebanyak 686 megawatt (MW) menjadi 10.843 MW di tahun ini. Khusus untuk energi surya, penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ditargetkan mencapai 116,5 MW menjadi 231,9 MW. Baca Juga: Protokol baru, isi bensin wajib turun motor dan berdiri bersebrangan dengan operator