KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Affinity Equity Partners Indonesia (Affinity) melakukan penjajakan untuk menanamkan investasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Hal ini diungkapkan Direktur SIDO Irwan Hidayat, Rabu (31/1). Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, investasi yang akan dilakukan oleh Affinity akan berdampak baik bagi SIDO. Tentunya, SIDO akan mendapatkan aliran dana segar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Investor menurutnya perlu mengawal penggunaan dana hasil investasi ini, jika memang benar terealisasi nantinya. Meski demikian, Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat investasi yang akan dilakukan oleh Affinity nantinya tak akan berpengaruh signifikan terhadap SIDO. Pasalnya, SIDO sudah memiliki pertumbuhan yang konsisten. Selain itu, menurut William, SIDO juga telah memiliki asset network yang luas. “Justru yang harus di-review adalah pesaing produk yang semakin menjamur,” ujar William. Kedepannya, menurut William SIDO memiliki angka pertumbuhan wajar sebesar 10%. Padahal, SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2018 sebesar 15%. Sementara itu, di bottom line, William optimistis bahwa SIDO bisa mencatat pertumbuhan laba bersih double digit. Pasalnya, William mencatat operating profit margin (OPM) SIDO adalah sebesar 61% per kuartal III-2017. Biaya operasional SIDO pun menurutnya masih terkontrol. Willam merekomendasikan beli saham SIDO dengan target harga Rp 750-Rp 800 per saham. Sementara itu, Wafi juga merekomendasikan beli saham SIDO di target harga Rp 650 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Affinity Equity Partners melirik Sido Muncul, analis rekomendasikan beli saham SIDO
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Affinity Equity Partners Indonesia (Affinity) melakukan penjajakan untuk menanamkan investasi PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Hal ini diungkapkan Direktur SIDO Irwan Hidayat, Rabu (31/1). Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi menilai, investasi yang akan dilakukan oleh Affinity akan berdampak baik bagi SIDO. Tentunya, SIDO akan mendapatkan aliran dana segar yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan perusahaan. Investor menurutnya perlu mengawal penggunaan dana hasil investasi ini, jika memang benar terealisasi nantinya. Meski demikian, Analis Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar melihat investasi yang akan dilakukan oleh Affinity nantinya tak akan berpengaruh signifikan terhadap SIDO. Pasalnya, SIDO sudah memiliki pertumbuhan yang konsisten. Selain itu, menurut William, SIDO juga telah memiliki asset network yang luas. “Justru yang harus di-review adalah pesaing produk yang semakin menjamur,” ujar William. Kedepannya, menurut William SIDO memiliki angka pertumbuhan wajar sebesar 10%. Padahal, SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan di 2018 sebesar 15%. Sementara itu, di bottom line, William optimistis bahwa SIDO bisa mencatat pertumbuhan laba bersih double digit. Pasalnya, William mencatat operating profit margin (OPM) SIDO adalah sebesar 61% per kuartal III-2017. Biaya operasional SIDO pun menurutnya masih terkontrol. Willam merekomendasikan beli saham SIDO dengan target harga Rp 750-Rp 800 per saham. Sementara itu, Wafi juga merekomendasikan beli saham SIDO di target harga Rp 650 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
