KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending tumbuh subur di pasar keuangan Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, P2P lending menyalurkan pinjaman ke sektor produktif maupun multiguna atau konsumtif. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengklaim hingga saat ini, penyaluran ke sektor produktif lebih banyak dibandingkan konsumtif. Walaupun jumlah platform P2P lending yang fokus ke produktif hanya 40% dari total penyelenggara. “Tetapi bagi yang multiguna dari survei beberapa platform, digunakan sebagai kebutuhan produktif atau usaha, itu banyak sekali. Estimasi kami, penggunaan pembiayaan untuk produktif itu masih di atas 50%,” ujar Ketua Harian AFPI Kuseryansyah, Kamis (19/11).
AFPI klaim lebih dari 50% penyaluran pinjaman P2P lending ke sektor produktif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending tumbuh subur di pasar keuangan Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, P2P lending menyalurkan pinjaman ke sektor produktif maupun multiguna atau konsumtif. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengklaim hingga saat ini, penyaluran ke sektor produktif lebih banyak dibandingkan konsumtif. Walaupun jumlah platform P2P lending yang fokus ke produktif hanya 40% dari total penyelenggara. “Tetapi bagi yang multiguna dari survei beberapa platform, digunakan sebagai kebutuhan produktif atau usaha, itu banyak sekali. Estimasi kami, penggunaan pembiayaan untuk produktif itu masih di atas 50%,” ujar Ketua Harian AFPI Kuseryansyah, Kamis (19/11).