AFPI: Porsi Pembiayaan Produktif Fintech P2P Lending Terus Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyampaikan porsi pembiayaan produktif di industri fintech di Indonesia masih terus meningkat, namun belum mencapai target yang diharapkan.

Ketua umum AFPI Entjik S Djafar menyebutkan, data terbaru dari OJK per Januari 2024 menunjukkan bahwa porsi pembiayaan produktif mencapai 33,65%. Angka ini naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 27,58%.

"Namun, OJK menargetkan porsi pembiayaan produktif di industri fintech dapat mencapai 40% pada akhir tahun 2024," ungkap Entjik kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).


Pada kuartal I 2024, belum ada data resmi mengenai porsi pembiayaan produktif secara spesifik. Tetapi, AFPI optimistis bahwa porsi pembiayaan produktif akan terus meningkat seiring dengan komitmen para pelaku industri dan dukungan dari pemerintah.

Baca Juga: Ini Kata AFPI Soal Penyaluran Pendanaan Fintech P2P Lending Selama Ramadan

AFPI terus berkomitmen untuk meningkatkan pendanaan di sektor produktif sesuai dengan amanah OJK dengan menerapkan sejumlah strategi. Pertama, AFPI terus melakukan inovasi teknologi seperti berinovasi untuk mengembangkan produk dan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan sektor produktif, seperti fintech agritech dan fintech syariah. 

Kedua, meningkatkan literasi keuangan, AFPI melakukan UMKM media visit secara rutin untuk terus menyuarakan penggunaan fitech P2P kepada masyarakat terkait sektor produktif, mengadakan acara rutin tahunan FLD (Fintech Lending Days) yang bertujuan untuk menjangkau masyarakat luas melalui kegiatan UMKM Visit.

Mengadakan pameran UMKM dan Talk Show yang diliput oleh media, sehingga dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas dan menimbulkan minat untuk melakukan usaha khususnya di sektor UMKM.

Terakhir, memberikan advokasi dan kerja sama dengan regulator dan berbagai pihak, untuk terus meningkatkan aspek regulasi dan kebijakan untuk bisa memberikan struktur kebijakan yang terus mendukung pendanaan pada sektor produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi