Afrika Barat diprediksi bakal sumbang transaksi terbesar di ajang TEI 2011



JAKARTA. Negara-negara Afrika Barat diprediksi bakal menyumbang transaksi terbesar pada Trade Expo Indonesia (TEI) 2011 yang akan digelar 19-23 Oktober 2011. Sebanyak 217 pengusaha asal Afrika Barat yang di antaranya berasal dari Benin, Togo, dan Ghana dipastikan hadir pada perhelatan ke-26 pameran perdagangan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) ini. Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Lagos, Pontas Tobing, mengatakan, pengusaha asal Afrika Barat merupakan pembeli potensial yang mampu meningkatkan transaksi TEI. Sebab, dari penyelenggaraan pameran serupa di tahun-tahun sebelumnya, pengusaha dari Afrika Barat menjadi pengunjung terbanyak dan mencatatkan transaksi terbesar di banding negara-negara lain.Pengusaha asal Afrika Barat yang hadir pada TEI 2011 itu bergerak pada sektor garmen atau tekstil, mebel, makanan danminuman, perlengkapan rumah tangga, otomotif atau suku cadang, pertanian, elektronik, perumahan dan farmasi.Menurut Pontas, TEI itu menjadi ajang pertemuan pengusaha Indonesia dan Afrika Barat setelah sebelumnya pengusaha Indonesia menggelar kunjungan bisnis dan misi dagang ke Afrika Barat. "Pertemuan lanjutan ini diharapkan dapat menindaklanjuti rencana kegiatan bisnis ke depan di kawasan Afrika Barat," ucapnya, Rabu (19/10).Tercatat, nilai perdagangan Indonesia dengan negara Afrika Barat pada 2010 mendekati US$ 1,4 miliar atau meningkat rata-rata 36% selama periode 2006-2010. Pada pergelaran TEI 2010, jumlah pengusaha Afrika Barat merupakan peserta terbanyak yaitu 180 orang dan mencatat transaksi terbesar dengan Nigeria menempati urutan pertama senilai US$ 16,42 juta atau senilai 4,4% dari total transaksi US$ 369,3 juta. "Ini indikator besarnya peluang dan pasar untuk investasi dan bisnis Indonesia di Afrika Barat," ujarnya.Tanda tangan kontrak Untuk lebih meningkatkan kerjasama dan penetrasi ke pasar Nigeria, PT Hutama Karya menandatangani nota kesepahaman dengan Diamond Construction Nigeria pada Selasa (18/10). Nota kesepahaman itu berkaitan dengan rencana pengiriman tenaga ahli konstruksi bidang arsitektur, teknik sipil, dan manajer proyek.Rencananya, Diamond Construction pun akan menandatangani nota kesepahaman dengan PT Rutan pada Rabu (19/10) tentang kesepakatan penjualan penghasil alat-alat pertanian dengan nilai kontrak penjualan sebesar US$ 500.000 per 6 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini