Afrika dan Timur Tengah jadi pasar ekspor baru



JAKARTA. Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan meminta agar para pengusaha Indonesia mulai melirik pasar alternatif sebagai tujuan ekspornya.

Menurut Gita, neraca perdagangan Indonesia saat ini masih sangat dipengaruhi enam mitra dagang utama Indonesia. Antara lain China, Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea Selatan dan kawasan ASEAN (Asia Tenggara).

 "Pertumbuhan ekonomi mereka saat ini mengalami stagnasi. Bahkan China yang semula pertumbuhannya 10%-11%, kini terkoreksi menjadi 7,3%-7,5%," ujar Gita saat dijumpai KONTAN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa, (27/8). Kondisi itu kemungkinan menyebabkan penurunan permintaan barang produk dari Indonesia di enam kawasan tersebut.


"Oleh sebab itu, tak cukup hanya diversifikasi produk primer atau manufaktur, kita juga harus diversifikasi pasar tujuan ekspor," sambung Gita. Mantan Kepala BKPM tersebut menambahkan, diversifikasi pasar tujuan ekspor sebetulnya sudah mulai dilakukan pemerintah sejak 6 bulan lalu. Berbagai kawasan baru yang dijajaki saat ini adalah Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin.

"Ini semua harus kita lakukan tanpa mengurangi fokus di kawasan yang sudah lama menjadi mitra dagang utama kita. Kalau dilakukan secara holistik, ini akan meningkatkan daya saing ekspor Indonesia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan