KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu exchanger kripto, Indodax mengalami serangkaian transaksi mencurigakan yang diduga merupakan peretasan atau hack. Hal ini diungkap oleh perusahaan keamanan Web3, Cyvers Alerts, di akun X-nya. Berdasarkan unggahan Cyvers Alerts, terdapat alamat yang dilaporkan memegang aset senilai sekitar US$ 14,4 juta yang kemudian ditukarkan menjadi Ether (ETH). Tak lama berselang, lebih dari 150 transaksi mencurigakan lainnya sehingga saat ini total kerugian akibat peretasan diperkirakan mencapai US$ 18,2 juta. Menanggapi hal itu, Ketua Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) Pandu Sjahrir mengatakan pihaknya telah melaporkan dugaan peretasan tersebut ke Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pandu juga mengatakan bahwa manajemen Indodax telah melakukan pengelolaan dengan baik terkait adanya dugaan peretasan tersebut. Dia bilang Indodax akan mengirimkan pesan langsung kepada para pengguna terkait perkembangan selanjutnya. Baca Juga: Pasar Altcoin Merosot, Ethereum Sentuh Titik Terendah dalam 3 Tahun Terakhir “Indodax nanti bakal menyampaikan secara penuh, tetapi katanya Indodax per 1 jam yang lalu sudah di-managed well, nanti akan ada pesan langsung dari mereka dari sisi jumlah yang kena,” kata Pandu saat menghadiri acara konferensi pers di Kemenkominfo, Rabu (11/9). Pandu menyampaikan Indodax menyebut 100% dari sisi pengguna Indodax aman. Dia menerangkan pihaknya akan mengikuti perkembangan selanjutnya secara intens. Melihat kejadian tersebut, Pandu menyebut bahwa cyber security menjadi hal yang begitu penting untuk diprioritaskan, tak terkecuali bagi platform kripto. "Sebab, efeknya sudah menyeluruh. Bukan hanya untuk crypto, tetapi keseharian juga,” ungkap Pandu.