KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi
Fintech Indonesia (Aftech) memprediksi pada tahun 2025 industri
fintech dapat berkembang pesat. Hal itu dikarenakan adanya peningkatan inklusi keuangan di masyarakat yang seiring waktu dibuktikan dengan meningkatnya pengalaman konsumen terhadap
digital payment fintech. Ketua Harian Aftech Mercy Simorangkir mengatakan, saat ini solusi
fintech ragamnya semakin meningkat, sehingga
fintech mampu menciptakan solusi yang lebih murah dan efisien dengan menarik minat masyarakat.
Baca Juga: Kembangkan SDM, Asosiasi Fintech Indonesia gandeng Indonesia Banking School “Diharapkan pada tahun 2025
fintech di Indonesia akan berada di kuartal teratas dalam indeks
fintech global. Kemudian
fintech dapat menghasilkan kurang lebih US $10 miliar melalui pendanaan dan diharapkan inklusi keuangan bisa mencapai 90% populasi dewasa,” ujarnya dalam
virtual conference Jum’at, (8/5). Ia menambahkan, jika mengacu pada Statistik Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) volume transaksi
e-money pada Februari 2020 sebanyak 401.008.518 pengguna. Sementara itu, adapun jumlah instrumen
e-money yang beredar pada Maret sebanyak 330.391.364. Oleh karenanya, saat ini pembayaran menggunakan
e-money telah diterima lebih dari 500.000
merchant. Tak hanya itu, Mercy juga mengatakan jika mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adapun akumulasi penyaluran pinjaman secara nasional
fintech P2P
lending pada Maret sebesar Rp 102,53 triliun. Hal itu meningkat 208,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Hingga kini, Amartha sudah salurkan pinjaman senilai 2,39 triliun “Sedangkan akumulasi rekening
borrower secara nasional sebesar 24.157.567 entitas, sehingga naik 246,99% YoY. Sementara akumulasi rekening
lender keseluruhan pada Maret mencapai 640.233 entitas, yakni naik 134,91% YoY,” tambahnya. Mercy bilang, mayoritas pengguna
fintech di Indonesia berlokasi di Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan Bali. Asal tahu saja, tingkat pemasukan dari konsumen
fintech berkisar Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per bulan.
“Berdasarkan survei menurut Aftech Annual Members Survey 2019, rata-rata target konsumen
fintech adalah perseorangan, sektor korporasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” pungkasnya. Melihat fenomena tersebut, Mercy optimis industri
fintech dapat berkembang dan menjadi solusi dalam transaksi maupun sistem pembayaran. Hal itu disebabkan meningkatnya inklusi keuangan, meningkatnya pengalaman konsumen dan solusi yang ditawarkan cukup murah.
Baca Juga: Asuransi Jiwa Manulife memperbesar digitalisasi di tengah pandemi Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi