KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka peluang investasi untuk melakukan pensiun dini (early retirement) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara untuk bertransisi ke energi terbarukan (EBT) di 2030. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah mengidentifikasi, ada 5,5 GW PLTU batubara yang bisa masuk dalam proyek ini, yang tentunya membutuhkan dana besar. “Indonesia telah mengidentifikasi terdapat 5,5 GW PLTU Batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar selama 8 tahun ke depan,” tulis bendahara negara dalam akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Rabu (3/11).
Agar bisa pensiunkan PLTU Batubara, pemerintah butuh dana sebesar US$ 30 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah membuka peluang investasi untuk melakukan pensiun dini (early retirement) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara untuk bertransisi ke energi terbarukan (EBT) di 2030. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah telah mengidentifikasi, ada 5,5 GW PLTU batubara yang bisa masuk dalam proyek ini, yang tentunya membutuhkan dana besar. “Indonesia telah mengidentifikasi terdapat 5,5 GW PLTU Batubara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar US$ 25 miliar hingga US$ 30 miliar selama 8 tahun ke depan,” tulis bendahara negara dalam akun Instagram pribadinya, @smindrawati, Rabu (3/11).