KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah tidak akan cukup untuk merangsang tingkat konsumsi yang diharapkan menggerakkan ekonomi yang tengah melambat. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, jika hanya berharap pada bansos sulit untuk memulihkan ekonomi. Kunci untuk merangsang pertumbuhan belanja sekunder hanya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang saat ini mengganggur. "Kalau hanya menunggu sektor-sektor yang sekarang sangat terdampak terhadap pandemi Covid-19 bisa kembali pulih maka akan butuh waktu agar ekonomi bisa kembali bangkit. Jumlah pengangguran saat ini sangat besar, sudah di atas 2 juta. Nah, penciptaan lapangan kerja untuk orang-orang ini yang bisa dilakukan untuk mendorong belanja sekunder itu," kata Wimboh dalam Webinar, Selasa (24/11). Kalau menunggu sektor tranportasi bangkit akan lama karena itu akan tergantung pada konfidence masyarakat melakukan perjalanan lagi. Begitupula dengan sektor hotel dan restoran, lanjut Wimboh, akan butuh waktu lama untuk bisa bangkit.
Agar ekonomi bisa pulih tahun depan, berikut sektor bisnis yang bisa digerakkan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bantuan sosial (bansos) yang digelontorkan pemerintah tidak akan cukup untuk merangsang tingkat konsumsi yang diharapkan menggerakkan ekonomi yang tengah melambat. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, jika hanya berharap pada bansos sulit untuk memulihkan ekonomi. Kunci untuk merangsang pertumbuhan belanja sekunder hanya dengan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang saat ini mengganggur. "Kalau hanya menunggu sektor-sektor yang sekarang sangat terdampak terhadap pandemi Covid-19 bisa kembali pulih maka akan butuh waktu agar ekonomi bisa kembali bangkit. Jumlah pengangguran saat ini sangat besar, sudah di atas 2 juta. Nah, penciptaan lapangan kerja untuk orang-orang ini yang bisa dilakukan untuk mendorong belanja sekunder itu," kata Wimboh dalam Webinar, Selasa (24/11). Kalau menunggu sektor tranportasi bangkit akan lama karena itu akan tergantung pada konfidence masyarakat melakukan perjalanan lagi. Begitupula dengan sektor hotel dan restoran, lanjut Wimboh, akan butuh waktu lama untuk bisa bangkit.