KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Komisi XI DPR RI sepakat untuk memangkas batas bawah asumsi pertumbuhan ekonomi nasional 2024. Semula, pertumbuhan ekonomi tahun depan diproyeksi dapat mencapai 5,3% - 5,7%. Namun, kini proyeksi pertumbuhan ekonomi 2024 berada pada rentang 5,1%-5,7%. Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, untuk menghindari pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di 5,1%, maka pemerintah perlu melakukan berbagai upaya.
Di antaranya, mendorong industri pengolahan, sebab mampu berkontribusi sebanyak 20% bagi pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pemerintah bisa mendorong industri pengolahan yang sifatnya padat karya.
Baca Juga: Perlambatan Ekonomi Negara Mitra Dagang Akan Pengaruhi Ketahanan Eksternal RI “Tahun depan tantangannya banyak mulai dari inflasi, dan masih ada imbas dari kenaikan suku bunga ada dampak El Nino juga. Kondisi globalnya juga kurang begitu baik,” tutur Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (13/6). Upaya lain yang bisa dilakukan untuk mendorong perekonomian di tengah tantangan global yang tidak mudah adalah, investasi. Menurutnya, pemerintah perlu lebih selektif lagi dalam pengelolaan investasi, seperti memberikan insentif bagi investasi di bidang teknologi namun yang penyerapan tenaga kerja lokalnya cukup besar. Selain itu, pemerintah bisa meningkatkan dari sisi produksi pertanian. Menurutnya, fenomena El Nino selain menjadi tantangan juga bisa menjadi berkah asal negara bisa mengelola dan meningkatkan ketahanan pangan dalam negeri. “Tantangan El Nino juga sekaligus bisa memberikan dukungan ke banyak negara yang membutuhkan cadangan pangan bagi negara yang membutuhkan. Sehingga Indonesia bisa mengisi pasar ekspor yang ditinggalkan negara yang terdampak El Nino,” jelasnya. Kemudian, pemerintah juga bisa terus meningkatkan digitalisasi dalam negeri, sebab sektor tersebut bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Pagu Indikatif Diusulkan Rp 2,48 Triliun Guna Kejar Target Penerimaan Negara di 2024 Menurutnya, pemerintah harus mengintegrasikan digitalisasi dengan UMKM, di lingkungan pendidikan dan sektor lainnya.
Terakhir, adalah meningkatkan sektor pariwisata. “Pemerintah harus menyiapkan infrastruktur di lokasi pariwisata dan kemudahan visa untuk menarik wisatawan asing,” imbuhnya. Lebih lanjut, Bhima menilai, jika pemerintah bisa mendorong berbagai upaya tersebut, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan bisa tumbuh di atas 5,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi