JAKARTA. Banyak keluarga yang pernah berurusan dengan kolik. Keadaan yang membuat ibu panik, frustrasi, dan biasanya tak dapat dijelaskan ini menimpa bayi-bayi yang tampak sehat. Kolik kebanyakan terjadi mulai pada bayi usia 6 minggu dan hilang setelah umur 3 atau 4 bulan. Bagaimana agar tidak frustasi menangani kolik pada bayi? Kolik merupakan pengalaman yang sulit bagi setiap orang. Seorang dokter melukiskan kolik sebagai “saat tangisan bayi juga menjadi tangisan ibunya”.
- Episode tangisan yang dapat diramalkan. Bayi penderita kolik biasanya setiap hari menangis pada waktu yang sama, biasanya pada malam hari. Serangan kolik dapat berlangsung beberapa menit sampai 2 jam atau lebih.
- Aktivitas. Banyak bayi kolik menarik-narik kedua kaki mereka ke arah dada atau berontak sambil menangis seperti kesakitan.
- Menangis hebat tak bisa ditenangkan. Bayi-bayi kolik menangis lebih hebat daripada biasanya dan amat sulit ditenteramkan.
- Baringkan bayi secara telungkup di pangkuan atau dalam gendongan Ibu, ayun perlahan-lahan.
- Ayun, timang-timang, atau bawalah bayi berjalan-jalan. Hindari gerakan cepat dan berguncang.
- Perdengarkan bunyi-bunyian yang tidak terlalu keras, secara terus-menerus tanpa sela, dekat bayi. Suara mesin yang tidak terlalu keras, seperti mesin pengering pakaian misalnya akan bisa membantu.
- Taruhlah bayi Ibu di ayunan bayi.
- Mandikan bayi dengan air hangat atau taruhlah bayi telungkup di atas botol air hangat.
- Cobalah bernyanyi atau bersenandung selagi Ibu membawa bayi tersebut berjalan-jalan atau mengayun-ayunnya. Nyanyian yang menyejukkan dapat menenangkan bagi orangtua maupun sang bayi.
- Bawalah bayi berkeliling-keliling dengan mobil.
- Tinggalkan bayi bersama orang lain selama 10 menit dan sang Ibu berjalanlah sendirian.