LONDON. Dugaan penyelewengan di tubuh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menjadi pukulan telak bagi Bumi Plc. Kondisi itu turut menyebabkan harga saham Bumi Plc jatuh ke rekor terendahnya. Untuk mengembalikan kepercayaan investor, saat ini, jajaran direksi Bumi Plc mempertimbangkan untuk melepas BUMI. Sebelumnya, Bumi Plc sudah mendiskusikan untuk mengambil alih Bumi Resources, termasuk menggabungkan perusahaan dengan Berau Coal. Namun, direksi juga mempertimbangkan untuk melepas perusahaan batubara Indonesia yang dianggap bermasalah itu. Sebagai gantinya, Bumi Plc akan fokus mengelola Berau. "Pada dasarnya kami memiliki aset batubara yang berharga dan berkualitas tinggi di Indonesia. Kami sudah sangat jelas dalam menyampaikan mengenai tata kelola perusahaan yang berstandar tinggi. Kami akan menemui banyak tantangan ke depan dan perombakan struktur masih menjadi isu yang menjadi perhatian utama untuk segera diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan," jelas Nick von Schimding, head of Corporate Affairs Bumi Plc seperti yang dikutip oleh Financial Times (26/9). Seorang sumber Financial Times yang tak mau namanya disebut mengungkapkan, langkah untuk melepas Bumi Resources akan sangat kompleks bagi Bumi Plc mengingat besarnya utang dan pemegang saham lintas negara antara sejumlah perusahaan. Beberapa opsi yang dapat dilakukan Bumi Plc adalah memutar saham dan menjualnya kepada investor atau pihak ketiga. Atau, dapat pula mendistribusikannya kepada pemegang saham di Bumi Plc. Strategi lainnya dapat melibatkan swap saham di London dan Indonesia. Sekadar tambahan, pada transaksi hari ini pukul 14.12, saham BUMI melonjak 11,94% menjadi Rp 750. Sementara, saham BRAU tercatat naik 2,92% menjadi Rp 176.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Agar investor percaya, Bumi Plc berniat lepas BUMI
LONDON. Dugaan penyelewengan di tubuh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) menjadi pukulan telak bagi Bumi Plc. Kondisi itu turut menyebabkan harga saham Bumi Plc jatuh ke rekor terendahnya. Untuk mengembalikan kepercayaan investor, saat ini, jajaran direksi Bumi Plc mempertimbangkan untuk melepas BUMI. Sebelumnya, Bumi Plc sudah mendiskusikan untuk mengambil alih Bumi Resources, termasuk menggabungkan perusahaan dengan Berau Coal. Namun, direksi juga mempertimbangkan untuk melepas perusahaan batubara Indonesia yang dianggap bermasalah itu. Sebagai gantinya, Bumi Plc akan fokus mengelola Berau. "Pada dasarnya kami memiliki aset batubara yang berharga dan berkualitas tinggi di Indonesia. Kami sudah sangat jelas dalam menyampaikan mengenai tata kelola perusahaan yang berstandar tinggi. Kami akan menemui banyak tantangan ke depan dan perombakan struktur masih menjadi isu yang menjadi perhatian utama untuk segera diselesaikan dalam beberapa bulan ke depan," jelas Nick von Schimding, head of Corporate Affairs Bumi Plc seperti yang dikutip oleh Financial Times (26/9). Seorang sumber Financial Times yang tak mau namanya disebut mengungkapkan, langkah untuk melepas Bumi Resources akan sangat kompleks bagi Bumi Plc mengingat besarnya utang dan pemegang saham lintas negara antara sejumlah perusahaan. Beberapa opsi yang dapat dilakukan Bumi Plc adalah memutar saham dan menjualnya kepada investor atau pihak ketiga. Atau, dapat pula mendistribusikannya kepada pemegang saham di Bumi Plc. Strategi lainnya dapat melibatkan swap saham di London dan Indonesia. Sekadar tambahan, pada transaksi hari ini pukul 14.12, saham BUMI melonjak 11,94% menjadi Rp 750. Sementara, saham BRAU tercatat naik 2,92% menjadi Rp 176.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News