KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sempat jadi primadona. Bahkan, saham AISA digadang-gadang menjadi the next UNVR. Dengan adanya predikat itu, bisa diasumsikan mereka yang masuk adalah investor yang memang memiliki perhitungan cermat dan hati-hati, tidak asal ikut gorengan saham. Namun, sudah berhati-hati tetap saja jebol. Kini, predikat itu hilang. Tak sedikit investor yang ikut kejeblos karena rontoknya saham AISA. Lukas Setia Atmaja, Financial Expert Universitas Prasetya Mulya bilang, kejatuhan sebuah saham itu merupakan risiko yang memang tak bisa dilepaskan dari investasi. Oleh sebab itu, diversifikasi portofolio sangat penting. Saham satu anjlok, masih ada saham atau portofolio lainnya yang bisa mengkompensasi.
Agar kasus AISA tak terulang, begini seharusnya kehati-hatian dalam berinvestasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) sempat jadi primadona. Bahkan, saham AISA digadang-gadang menjadi the next UNVR. Dengan adanya predikat itu, bisa diasumsikan mereka yang masuk adalah investor yang memang memiliki perhitungan cermat dan hati-hati, tidak asal ikut gorengan saham. Namun, sudah berhati-hati tetap saja jebol. Kini, predikat itu hilang. Tak sedikit investor yang ikut kejeblos karena rontoknya saham AISA. Lukas Setia Atmaja, Financial Expert Universitas Prasetya Mulya bilang, kejatuhan sebuah saham itu merupakan risiko yang memang tak bisa dilepaskan dari investasi. Oleh sebab itu, diversifikasi portofolio sangat penting. Saham satu anjlok, masih ada saham atau portofolio lainnya yang bisa mengkompensasi.