JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta perbankan syariah meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing dengan bank syariah dari negara lain di ASEAN. Ini untuk mengantisipasi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai tahun 2015 mendatang. Riset BI terhadap tiga bank syariah terbesar Indonesia yang dipublikasikan baru-baru ini menunjukkan, rata-rata rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) bank syariah di Indonesia mencapai 86,87%. Adapun BOPO bank syariah di Malaysia 44,46% dan bank negara kawasan Timur Tengah 37,06%. Bank syariah di negeri ini mampu bersaing dari sisi return aset (ROA), return on equity (ROE) dan net interest margin (NIM). Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan, perbankan syariah di Indonesia menjanjikan keuntungan paling baik ketimbang negara lain. Jumlah penduduk muslim banyak dan kontribusi ke perekonomian masih sangat kecil. Artinya, peluang bertumbuh masih lebar.
Agar kompetitif, bank syariah harus efisien
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta perbankan syariah meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing dengan bank syariah dari negara lain di ASEAN. Ini untuk mengantisipasi pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN mulai tahun 2015 mendatang. Riset BI terhadap tiga bank syariah terbesar Indonesia yang dipublikasikan baru-baru ini menunjukkan, rata-rata rasio biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) bank syariah di Indonesia mencapai 86,87%. Adapun BOPO bank syariah di Malaysia 44,46% dan bank negara kawasan Timur Tengah 37,06%. Bank syariah di negeri ini mampu bersaing dari sisi return aset (ROA), return on equity (ROE) dan net interest margin (NIM). Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah mengatakan, perbankan syariah di Indonesia menjanjikan keuntungan paling baik ketimbang negara lain. Jumlah penduduk muslim banyak dan kontribusi ke perekonomian masih sangat kecil. Artinya, peluang bertumbuh masih lebar.