KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dorongan penerapan praktik sustainability kelapa sawit terus bergulir, bahkan penerapannya tidak berhenti tingkat pelaku usaha besar, melainkan berlanjut hingga tingkat petani. Sustainability merupakan market driven atau consumer driven sehingga harus diterapkan semua rantai pasok. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)Joko Supriyono, menyatakan hal ini pada webinar yang diselenggarakan Aspekpir bekerjasama dengan Gapki. "Petani harus terus didorong untuk sustainbale, maka prioritas pertama adalah peningkatan produktivitas. Kalau produktivitas rendah maka tidak akan bisa bertahan. Sekarang memang harga TBS sedang bagus, tetapi kalau harga sedang rendah produktivitas tinggi membuat petani masih punya margin,” katanya dalam keterangannya, Minggu (1/11).
Agar mencapai keberlanjutan, petani kelapa sawit dodorong untuk bermitra
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dorongan penerapan praktik sustainability kelapa sawit terus bergulir, bahkan penerapannya tidak berhenti tingkat pelaku usaha besar, melainkan berlanjut hingga tingkat petani. Sustainability merupakan market driven atau consumer driven sehingga harus diterapkan semua rantai pasok. Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki)Joko Supriyono, menyatakan hal ini pada webinar yang diselenggarakan Aspekpir bekerjasama dengan Gapki. "Petani harus terus didorong untuk sustainbale, maka prioritas pertama adalah peningkatan produktivitas. Kalau produktivitas rendah maka tidak akan bisa bertahan. Sekarang memang harga TBS sedang bagus, tetapi kalau harga sedang rendah produktivitas tinggi membuat petani masih punya margin,” katanya dalam keterangannya, Minggu (1/11).