KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat memantik kontroversi, kehadiran Starlink di Indonesia diharapkan membuka peluang baru dalam peningkatan akses konektivitas, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sehingga dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat. Maka, PT Bahar Konsultan Indonesia (Bahar) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) berharap adanya adaptasi industri telekomunikasi Indonesia terhadap kehadiran pemain global dalam teknologi satelit low earth orbit (LEO) itu.. Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5%. Namun masih ada lebih dari 60 juta penduduk yang belum memiliki akses internet yang stabil.
Agar Persaingan Tetap Sehat, Kehadiran Starlink Harus Disertai Regulasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski sempat memantik kontroversi, kehadiran Starlink di Indonesia diharapkan membuka peluang baru dalam peningkatan akses konektivitas, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Sehingga dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat. Maka, PT Bahar Konsultan Indonesia (Bahar) dan PT Alita Praya Mitra (Alita) berharap adanya adaptasi industri telekomunikasi Indonesia terhadap kehadiran pemain global dalam teknologi satelit low earth orbit (LEO) itu.. Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2024, penetrasi internet di Indonesia mencapai 79,5%. Namun masih ada lebih dari 60 juta penduduk yang belum memiliki akses internet yang stabil.