Tembakau Madura merupakan varian tembakau unggulan. Saat ini, ada dua jenis tembakau yang banyak ditanam di Madura, yakni Prancak 95 dan Cangkring 95. Varietas tembakau ini memiliki ciri khas pada aroma, warna, dan pegangan. Dua jenis tembakau ini adalah varietas tembakau yang paling diminati perusahaan rokok. Kendati termasuk tembakau unggulan, cara perawatan tembakau Madura tidak beda jauh dengan jenis tembakau lainnya. Abdul Aziz, petani tembakau di Pamekasan, Madura mengatakan, musim panen tembakau hanya sekali dalam setahun. "Kami menanam bulan April. Musim panen bulan September," kata Aziz yang juga ketua kelompok tani di daerahnya ini.
Menurutnya, ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam menanam tembakau. Tahap pertama adalah membersihkan lahan, membajak, dan membuat bedengan. Setelah bedengan jadi, tahap berikutnya dibuat lubang-lubang penanaman bibit tembakau dengan ukuran 30 cm-40 cm. Untuk membantuk pertumbuhan, sebelum ditanam, lubang ditaburi beberapa jenis pupuk, seperti pupuk kandang, pupuk SP, pupuk NPK, hingga urea. Selanjutnya, tanah didiamkan selama satu minggu sampai dua minggu agar nutrisi terserap sempurna dalam tanah. Setelah semua proses tersebut selesai, baru tahap berikutnya tanah siap ditanami bibit tembakau. Selama masa perawatan, yang perlu diantisipasi adalah serangan hama, khususnya ulat. Diharapkan juga jangan terkena hujan. "Musuh utama petani tembakau itu hujan, jadi kami mulai menanam musim kemarau," jelasnya. Menurut Aziz, tembakau yang terkena hujan akan jelek dan harganya murah. Untuk itulah, kadar panas harus stabil, biar tembakau kering dan kualitasnya bagus. Meski demikian, bukan berarti tembakau tidak boleh terkena hujan. Menurutnya, tembakau yang baru ditanam hingga usia satu bulan masih bisa kena hujan. Justru yang begitu nanti hasilnya bagus. Samukrah, petani tembakau lainnya menambahkan, lebih dari usia itu hingga menjelang panen, tembakau tidak boleh terkena hujan. Apalagi sampai tergenang. "Kalau tergenang, tembakau bau rumput dan bisa-bisa gagal panen,” jelasnya.
Tembakau Madura merupakan salah satu jenis tembakau rajang. Maksudnya, tembakau ini nantinya dijual ke pabrik dalam bentuk sudah dirajang. Untuk mendapat hasil rajangan yang bagus, setelah panen tembakau didiamkan beberapa hari untuk kemudian dirajang. “Di daerah kami ada yang masih merajang secara manual, tapi ada juga yang pakai mesin,” papar Samukrah. Setelah dirajang, tembakau dijemur di bawah sinar matahari. Ada dua kali proses penjemuran. Proses pertama untuk pengeringan dan proses kedua untuk pewarnaan. Penjemuran ini akan sangat menentukan citarasa tembakau. (Selesai) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan