Agar tulang tetap kokoh di usia senja



JAKARTA. Bertambah tua adalah niscaya. Agar tetap bugar, menjaga kesehatan mutlak dilakukan karena semakin bertambah usia tentu tubuh makin rentan. Termasuk menjaga kesehatan tulang agar tetap kuat di masa tua.

Maklum, ketika memasuki masa-masa manula, fungsi sel osteoklas yang mendegradasi tulang akan lebih bekerja lebih cepat dibandingkan fungsi sel osteoblas yang berperan dalam pembentukan tulang.

Dokter Michael Triangto dari SpKO Slim Health Sport Therapy mengatakan, tulang memiliki tiga fase yaitu fase pertumbuhan, fase dewasa dan fase tua. Saat tulang masuk dalam fase tua, maka tulang tidak akan tumbuh lagi.


Sebab sel tulang yang mengandung osteoklas mulai bekerja lebih banyak di dalam tubuh dibandingkan sel tulang osteoblas. Ketika memasuki usia 40 tahun, sel osteoklas mulai bergerak lebih cepat yang berakibat pada tulang yang rentan dan lemah.

Untuk itu, sebelum memasuki tulang fase tua perlu memperkuat tulang dengan konsumsi kalsium yang cukup dan olahraga yang baik. Merawat tulang sebenarnya tidaklah sulit asalkan dilakukan sejak dini dan rutin.

Mengutip jurnal kesehatan yang dipublikasikan Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), memasuki usia 20 tahun adalah masa persiapan mencapai pertumbuhan masa tulang atau yang disebut dengan peak bone.

Pada remaja menjelang usia 20 tahun pertumbuhan tulang terbilang pesat. Disinilah peak bone membentuk densitas tulang seseorang di masa dewasa yang erat berkaitan dengan status osteopenia atau osteoporosis.

Selama remaja kebutuhan mineral utama pembentuk tulang seperti kalsium meningkat. Karena dalam proses pertumbuhan tulang, kalsium bersama-sama dengan fosfot merupakan elemen penyusun tulang. Jika saat remaja dan dewasa awal terjadi kekurangan kalsium maka dapat meningkatkan risiko osteopororsis.

Minum susu

Susu menjadi salah satu sumber kalsium penting untuk menjaga kesehatan tulang. Kebutuhan kalsium ini memiliki takaran pada setiap tumbuh seseorang yaitu sekitar 1.000 mg per hari sampai 1.500 mg per hari.

Sebaiknya konsumsi susu dilakukan sejak usia dini dan dilakukan setiap hari. Sayang, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih rendah yang disebabkan karena faktor ekonomi.

Dokter Mulyadi Tedjapranata dari Klinik Medizone menambahkan, susu adalah sumber kalsium yang baik. Meski demikian tetap perlu diimbangi dengan air putih agar tidak kelebihan kalsium.

Cara lain untuk menjaga kesehatan tulang yakni dengan berolahraga seperti jalan kaki atau lari kecil. Serta membiasakan diri berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Mulyadi juga menyarankan agar tidak berlebihan untuk mengonsumsi kopi dan menghindari minum alkohol untuk menjaga kesehatan tulang. Minuman yang terbaik adalah air putih.

Michael menambahkan, ketika memasuki usia tua, maka tulang rentan terkena penyakit tulang seperti tulang keropos. Hal ini terjadi karena kekurangan kalsium dan jarang berolahraga, jadi tulang mudah keropos atau mengalami osteoporosis.

Biasanya orang yang terkena osteoporosis akibat benturan tulang yang mengakibatkan tulang langsung bengkak atau patah. Namun jika tulang kita sehat, saat terbentur tidak akan terjadi perubahan pada struktur tulang.

Ciri yang mudah dari penderita osteoporosis adalah suka merasa ngilu dan kejang pada tulang. Mulyadi mengatakan, penyakit osteoporosis bisa terkena pada wanita dan pria.

Selain susu, sebenarnya asupan kalsium bisa diperoleh makanan seperti yogurt, keju, ikan laut yang dikenal kaya omega tiga. Konsumsi telur juga dapat memenuhi kebutuhan vitamin D. Seperti diketahui, kandungan vitamin D yang terdapat di kuning telur dapat menjaga kesehatan tulang. Kacang-kacangan, buah-buahan dan protein dari hewan juga dapat menjadi pilihan.

Jangan lupa mengkonsumsi bayam. Kandungan serat bayam tidak hanya bagus untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Kandungan dalam bayam yang telah dimasak juga dapat memenuhi kebutuhan kalsium Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto