JAKARTA. Infrastruktur jalan tol dan transportasi di wilayah Jakarta yang sedang giat dikembangkan tak hanya dimanfaatkan pengembang skala besar, juga pengembang gurem. Mereka "menjual" pengembangan infrastruktur dan transportasi tersebut sebagai nilai tambah properti yang dipasarkannya. Pengembang di wilayah Ciledug dan Joglo, Jakarta Selatan, misalnya. Mereka membangun hunian di lokasi yang persis bersebelahan dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) atau berdekatan dengan proyek Jalan Layang Transjakarta Koridor XIII Kapten Tendean-Blok M-Ciledug. Para pengembang ini menganggap kehadiran infrastruktur tersebut dapat mendongkrak nilai jual. Tak butuh lahan dengan luas puluhan atau ratusan hektar, cukup di bawah 10.000 meter persegi, mereka mampu membangun dan menjual puluhan unit rumah. Dengan harga di atas Rp 500 juta, mereka meraup penjualan maksimal karena memang produk yang mudah diakses berbagai moda transportasi, banyak dicari.
Naikkan harga, pengembang kecil jual fasilitas tol
JAKARTA. Infrastruktur jalan tol dan transportasi di wilayah Jakarta yang sedang giat dikembangkan tak hanya dimanfaatkan pengembang skala besar, juga pengembang gurem. Mereka "menjual" pengembangan infrastruktur dan transportasi tersebut sebagai nilai tambah properti yang dipasarkannya. Pengembang di wilayah Ciledug dan Joglo, Jakarta Selatan, misalnya. Mereka membangun hunian di lokasi yang persis bersebelahan dengan Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) atau berdekatan dengan proyek Jalan Layang Transjakarta Koridor XIII Kapten Tendean-Blok M-Ciledug. Para pengembang ini menganggap kehadiran infrastruktur tersebut dapat mendongkrak nilai jual. Tak butuh lahan dengan luas puluhan atau ratusan hektar, cukup di bawah 10.000 meter persegi, mereka mampu membangun dan menjual puluhan unit rumah. Dengan harga di atas Rp 500 juta, mereka meraup penjualan maksimal karena memang produk yang mudah diakses berbagai moda transportasi, banyak dicari.