KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agate International, perusahaan teknologi dan pengembang gim terbesar di Indonesia, telah mengumumkan kolaborasi strategis terbaru dengan PQube, sebuah penerbit internasional berbasis di Inggris. Kolaborasi ini diumumkan dalam acara "Project D Kickoff" yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Rabu, 13 September 2023. "Project D" merupakan proyek Intellectual Property (IP) terbaru yang dimiliki oleh PQube, yang berfokus pada memberikan pengalaman gim yang mendalam dan imersif bagi pemain di seluruh dunia.
Melalui proyek ini, Agate dan PQube berencana untuk menghadirkan gim yang akan mendunia dan memberikan kontribusi positif bagi industri gim Indonesia.
Baca Juga: Link Net Incar Pertumbuhan Pelanggan High Single Digit Tahun Ini Cipto Adiguno, Chief Strategy Officer of Agate, mengungkapkan bahwa banyak gim lokal yang lebih sukses di pasar internasional daripada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dominasi gim mobile di pasar dalam negeri, yang sering kali sulit untuk bersaing. Cipto menjelaskan, "Kita melihat bahwa gim yang paling sukses di Indonesia adalah gim mobile karena harganya terjangkau bagi semua orang yang memiliki ponsel. Namun, persaingan di pasar gim mobile sangat ketat. Oleh karena itu, banyak pengembang gim Indonesia telah beralih fokus ke gim PC dan konsol yang memiliki pasar yang lebih luas di luar negeri." Iman Santosa, Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, juga memberikan wawasan tentang tantangan yang dihadapi oleh industri gim nasional. Salah satu tantangan utama adalah stagnasi penetrasi pasar nasional, yang hanya mencapai 0,8% pada tahun 2020 dan kurang dari 1% pada tahun 2022. Tantangan lainnya adalah kegagalan produksi yang dialami oleh 66% pengembang gim lokal karena masalah pendanaan, kekurangan sumber daya manusia, dan masalah teknis. Ia juga menyoroti kurangnya kesatuan antara pemangku kepentingan dalam industri gim Indonesia. Meskipun demikian, animo terhadap gim di Indonesia telah meningkat, dengan masyarakat Indonesia semakin tertarik pada produk-produk lokal. Adam Ardisasmita, Vice President Asosiasi Gim Indonesia (AGI), menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi untuk menghasilkan gim-gim yang sukses secara global. Sebagai contoh, kolaborasi sebelumnya antara Agate dan PQube dalam seri Valthirian Arc telah berhasil menjual lebih dari US $1 juta di pasar global.
Baca Juga: Kemendag Gelar In Store Promotion Festival Gim Indonesia 2022 Perdana Adam Ardisasmita menekankan bahwa upaya yang dilakukan oleh Agate membuka pintu bagi penerbit, termasuk PQube, untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia. Ia berharap bahwa kolaborasi antara Agate dan PQube akan menginspirasi pengembang gim lain di Indonesia untuk mencapai kesuksesan serupa.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia juga memberikan dukungan dan dorongan kepada pengembang gim lokal untuk menciptakan gim-gim yang dapat memperluas pangsa pasar mereka di Indonesia. Dengan demikian, kolaborasi antara Agate dan PQube diharapkan akan menjadi tonggak penting dalam mengangkat industri gim Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi secara global. Dengan adanya "Project D" dan kolaborasi strategis ini, terlihat bahwa Indonesia semakin siap untuk mengukir namanya dalam industri gim internasional, dan para pemain gim dapat berharap untuk pengalaman gim yang semakin memukau dalam waktu dekat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Syamsul Azhar