Agen Asuransi Jiwa Bertambah, Premi Justru Turun, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat jumlah agen asuransi jiwa mencapai 233.998 orang per November 2025, naik 14% dibanding bulan Juni di tahun yang sama.

Namun, data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) justru mencatat pendapatan premi dari kanal agen turun 1,7% YoY.

Kondisi ini menunjukkan kenaikan jumlah agen tidak berbanding lurus dengan produktivitas premi dari kanal agen.


Menanggapi hal tersebut, Irvan Rahardjo selaku pengamat di bidang perasuransian mengatakan bahwa fenomena ini tidak lepas dari problematika antara agen asuransi jiwa dengan masyarakat, yaitu maraknya praktik mis-selling dan misconduct yang tak kunjung diselesaikan, baik di tingkat mediasi maupun litigasi.

Baca Juga: Jelang Libur Nataru, Ekosistem IFG Optimalkan Akses Perlindungan

"Praktik mis-selling dan misconduct yang banyak terjadi dalam beberapa tahun belakangan yang belum terselesaikan di tingkat mediasi maupun litigasi menimbulkan ketidakpastian dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap agen pada umumnya," ujarnya kepada Kontan pada Rabu (24/12/25).

Hal ini kemudian berakibat pada ketidakpastian dan hilangnya kepercayaan masyarakat pada agen asuransi jiwa.

Padahal, di tengah perkembangan digital yang kian pesat, peran agen dinilai belum sepenuhnya dapat digantikan teknologi.

Agen dianggap memiliki keunggulan dalam membangun hubungan emosional dan sosial dengan calon nasabah, terutama dalam menjalankan fungsi edukasi dan literasi asuransi.

Baca Juga: Hasil Investasi Asuransi Jiwa Punya Peluang Tetap Bertumbuh pada 2026

Untuk mengatasi hal tersebut, Irvan Rahardjo mengimbau agar perusahaan asuransi jiwa melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala kepada agen, khususnya dalam penegakan etika profesi. Selain itu, perusahaan juga diharapkan dapat menerapkan mekanisme reward dan punishment bagi agen yang melanggar aturan.

Di samping itu, ia juga mengharapkan agar perusahaan dapat segera membangun kembali kepercayaan masyarakat melalui upaya edukasi dan literasi asuransi, terutama kepada Generasi Z agar mereka dapat mempersiapkan masa depan dengan baik, termasuk urusan finansial.

Selanjutnya: UMK Jawa Tengah 2026 Resmi Ditetapkan, Kota Semarang Tertinggi, Banjarnegara Terendah

Menarik Dibaca: Kiat Cerdas Kelola Finansial untuk Pekerja Lepas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News