Agen bank dapat menekan biaya operasional



JAKARTA. Bank Mandiri menilai program layanan keuangan digital (LKD) maupun branchless banking yang memakai konsep keagenan, dapat menekan biaya operasional khususnya yang berkaitan dengan pengadaan kantor cabang maupun Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

"Jadi, secara model lebih murah dari cabang. Makanya harus pakai agen," terang Rico Usthavia Frans, Executive Vice President Transaction Banking Bank Mandiri, Rabu (3/12).

Rico menerangkan, dalam pembukaan cabang, Bank Mandiri butuh dana sekitar Rp 2-5 miliar. Sementara, untuk kebutuhan ATM perlu dana US$ 6.000-7.000. 


Selain menekan biaya operasional, Rico juga bilang, konsep agen sekaligus membuat agen tersebut punya additional produk sebagai bisnis mereka. "Karena agen-agen itu kan yang punya usaha. Mereka punya tempat sendiri, dan bank masuk jadi produk tambahan bagi mereka," terang Rico.

Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan bisa merangkul sekitar 1 juta masyarakat untuk kenal bank melalui agen-agen tersebut. Rico menambahkan, idealnya setiap satu agen bisa melayani sekitar 150-200 orang calon nasabah.

Sebelumnya, Bank Mandiri siap merekrut sekitar 450-700 agen sampai akhir tahun ini. Jika berjalan lancar, Bank Mandiri berharap bisa menambah jumlah agen hingga 9.000 di tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan