ROTE. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggenjot agen BRIlink di timur Indonesia. Salah satunya di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Data terbaru menunjukkan jumlah BRIlink di Pulau Rote, NTT sebanyak 19 agen sejak mesin Electronic Data Capture (EDC) Brilink terpasang pada Oktober 2015. Dengan adanya sistem perbankan ini, masyarakat di Pulau Rote jadi lebih mudah untuk menjangkau layanan perbankan.

Maklum, kini baru ada dua unit BRI yang tersebar di Kota Baa dan Busalangga. Sekedar info, saat ini kegiatan perbankan di Pulau Rote baru dilayani oleh dua bank lain, seperti PT Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank NTT.

Melalui BRIlink nasabah dapat mendapatkan keuntungan lebih. Salah satu agen BRIlink adalah Abdul Rahman Sidik yang sudah menjalankan agen BRIlink sejak Januari 2016.

Abdul yang membuka agen BRIlink di Desa Oelua, Kecamatan Rote Barat Laut ini mengatakan, warga sekitarnya sebanyak 60% lebih sering melakukan tranfer dan tarik tunai. Abdul menetapkan biaya transfer uang sebesar Rp 10.000 dan penarikan uang sebesar Rp 5.000.

"Dengan menjadi agen BRIlink, saya mampu menambah penghasilan Rp 6 juta per bulan," ujar Abdul yang juga memiliki usaha jasa fotocopy ini.  

Sementara Agen BRIlink lainnya, yaitu Ayub Kay mengaku pendapatannya per bulan bertambah sebesar Rp 3 juta sejak menjadi agen BRIlink.

Ayub yang juga memiliki usaha jasa rental mobil ini mengatakan, transaksi BRIlink semakin ramai semenjak banyak hotel yang berdiri di sekitar tempat tinggalnya.

"Disini banyak pemilik hotel yang bayar gaji karyawan atau bayar sewa hotel ke pemiliknya melalui BRIlink saya," kata Ayub.

Sampai dengan akhir 2016, tercatat agen BRIlink berjumlah 84.550 agen di seluruh Indonesia. Jumlah ini naik 68,2% dibandingkan jumlah agen BRILink Desember 2015, 50.259 agen.

Sepanjang tahun 2016, agen BRILink mencatatkan 317,55 juta transaksi atau naik 382% year on year (yoy) dengan volume transaksi senilai Rp 139,1 triliun, atau naik 287,5% yoy. Untuk tahun 2017, BRI menargetkan jumlah agen BRILink meningkat hingga mencapai 135.000 agen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini