KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan kian mengandalkan keagenan sebagai ujung tombak layanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai) untuk bersaing dengan fintech. Langkah ini merupakan salah satu upaya perbankan untuk dapat menjangkau nasabah di seluruh wilayah bahkan terpencil sekalipun. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan sampai dengan akhir tahun 2018 lalu pihaknya memiliki setidaknya 401.550 agen Laku Pandai bertajuk BRILink di seluruh tanah air. Dari jumlah tersebut, tercatat sudah ada 378,7 juta transaksi yang dihasilkan dengan total volume menembus Rp 512,7 triliun. Bukan cuma dari segi transaksi, total dana murah yang dihasilkan dari BRILink juga cukup besar mencapai Rp 5 triliun. Hasilnya, fee based income yang diperoleh perseroan tahun lalu mencapai Rp 448,8 miliar hanya dari transaksi agen Laku Pandai.
Agen Laku Pandai jadi senjata perbankan melawan fintech
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan kian mengandalkan keagenan sebagai ujung tombak layanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai) untuk bersaing dengan fintech. Langkah ini merupakan salah satu upaya perbankan untuk dapat menjangkau nasabah di seluruh wilayah bahkan terpencil sekalipun. Ambil contoh, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan sampai dengan akhir tahun 2018 lalu pihaknya memiliki setidaknya 401.550 agen Laku Pandai bertajuk BRILink di seluruh tanah air. Dari jumlah tersebut, tercatat sudah ada 378,7 juta transaksi yang dihasilkan dengan total volume menembus Rp 512,7 triliun. Bukan cuma dari segi transaksi, total dana murah yang dihasilkan dari BRILink juga cukup besar mencapai Rp 5 triliun. Hasilnya, fee based income yang diperoleh perseroan tahun lalu mencapai Rp 448,8 miliar hanya dari transaksi agen Laku Pandai.