Agen mata-mata AS: Virus corona bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Agen mata-mata top AS mengatakan untuk pertama kalinya pada hari Kamis (30/4/2020), komunitas intelijen Amerika meyakini bahwa virus Covid-19 yang berasal dari China bukan merupakan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik.

Melansir Reuters, pernyataan Direktur Kantor Intelijen Nasional itu bertentangan dengan teori konspirasi yang dilayangkan oleh para aktivis anti-China dan beberapa pendukung Presiden Donald Trump yang menuding bahwa virus corona baru dikembangkan oleh para ilmuwan China di laboratorium senjata biologi pemerintah dan lolos dari lab.

Hal ini juga menggemakan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang pada 21 April mengatakan semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona berasal dari hewan di China pada akhir tahun lalu dan tidak dimanipulasi atau dibuat di laboratorium.


Baca Juga: Rumor hangat: Tuntut ganti rugi corona, AS akan cabut kekebalan kedaulatan China

"Komunitas Intelijen (IC) juga sependapat dengan konsensus ilmiah luas bahwa virus Covid-19 bukan buatan manusia atau dimodifikasi secara genetik," kata Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) dalam sebuah pernyataan seperti yang dikutip Reuters.

"IC akan terus memeriksa dengan teliti informasi yang muncul dan intelijen untuk menentukan apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau apakah itu adalah hasil dari kecelakaan di sebuah laboratorium di Wuhan," tambahnya.

Pejabat AS yang akrab dengan pelaporan dan analisis intelijen mengatakan selama berminggu-minggu mereka tidak percaya teori konspirasi bahwa ilmuwan China mengembangkan virus corona di laboratorium senjata biologis pemerintah yang pada akhirnya bisa lolos dari lab.

Baca Juga: Trump mengancam tarif baru untuk China sebagai tindakan balasan atas virus corona

Sebaliknya, mereka mengatakan bahwa mereka percaya virus itu masuk secara alami ke pasar daging Wuhan atau bisa melarikan diri dari salah satu dari dua laboratorium pemerintah Wuhan yang diyakini melakukan penelitian terhadap kemungkinan bahaya biologis.

Trump, yang menimpakan kesalahan pada China atas pandemi global, pada hari Kamis mengatakan ia yakin penanganan penyakit oleh Tiongkok adalah bukti bahwa Beijing "akan melakukan apa saja yang mereka bisa" untuk membuatnya tidak terpilih lagi pada  pemilihan presiden November mendatang.

Baca Juga: China bongkar 10 rahasia tingginya tingkat kesembuhan pasien Covid-19, penasaran?

Menurut penghitungan Reuters pada Kamis pagi, lebih dari 3,21 juta orang telah terinfeksi virus corona secara global, dan 227.864 di antaranya telah meninggal dunia.

Dalam sebuah wawancara Kantor Oval dengan Reuters pada hari Rabu, Trump berbicara keras tentang China dan mengatakan dia sedang melihat berbagai opsi terkait konsekuensi untuk Beijing atas virus. "Saya bisa melakukan banyak hal," katanya, tanpa memberikan rincian.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie