Agen menopang kinerja premi Sequislife



JAKARTA. Para agen menjadi ujung tombak Asuransi Jiwa Sequislife. Perusahaan ini mencatat, pertumbuhan kuartal ketiga sekitar 17%.

Rinciannya, akhir September lalu, Sequislife mencatat premi Rp 1,5 triliun, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,32 triliun. Dengan pencapaian itu, perusahaan ini mencatat laba Rp 258 miliar, naik 30% dari periode setahun sebelumnya, Rp 198 miliar.

"Pertumbuhan tersebut ditopang oleh jumlah agen berlisensi yang telah mencapai lebih dari 10.000 agen," kata Tatang Widjaja, Chief Executive Officer (CEO) Sequislife, Kamis (12/12).


Sequislife mencatat, pertumbuhan aset sebesar 11% menjadi Rp 8,8 triliun. Sedangkan kecukupan modal berbasis risiko atau risk based capital (RBC) sebesar 616%, melampaui ketentuan regulator di level 120%. Hingga akhir kuartal III lalu, Sequislife telah membayar klaim dan manfaat sebesar Rp 950 miliar.

Tahun depan, Sequislife menargetkan, mencetak pertumbuhan bisnis hingga 15%. Salah satu produk yang akan digenjot adalah kesehatan.Saat ini, mayoritas atau sekitar 86% perolehan premi Sequis berasal dari produk unitlink atau asuransi berbalut investasi, barulah produk tradisional menyumbang sisanya. "Kami ingin tahun depan, premi dari tradisional bisa tumbuh 30% dari tahun ini," kata Tatang.

Selain menggenjot produk, manajemen juga berencana memperluas kanal distribusi. Jumlah agen yang saat ini mencapai 10.500 bakal bertambah 4.000 orang lagi tahun depan. Agen berperan penting untuk penjualan produk hingga 80%. Sisanya disumbang telemarketing dan kerjasama dengan bank atau bancassurance. "Hingga saat ini kami merangkul kurang lebih 1 juta nasabah," kata Tatang.

Tak ketinggalan, tahun depan, Sequislife juga berencana menambah tiga sampai lima kantor cabang, melengkapi 66 cabang yang ada saat ini. "Kami juga akan terus mengeluarkan produk baru dan meningkatkan kinerja produk yang sudah kami miliki," ungkap Tatang.

Selain meningkatkan performa bisnis, Sequislife menggelar aksi sosial menggandeng Yayasan Peduli Tuna Daksa. Mereka mendonasikan 1.000 unit kaki palsu di berbagai kota besar.

Edisjah, Direktur & Chief Agency Officer Sequislife, mengatakan, aksi donasi ini akan dilanjutkan tahun depan. Namun jumlahnya tak banyak berubah. Sebab sejauh ini masih sulit mencari orang yang membutuhkan kaki palsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia