Agen travel menduga Batavia Air sengaja pailit



JAKARTA. Kasus pailit yang terjadi pada Batavia Air diduga sengaja dilakukan untuk menghapus utang-utang perusahaan yang menumpuk. Dugaan ini disampaikan oleh salah satu anggota Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) di Jakarta, Senin (4/1).

"Ini (kasus Batavia) cuci tangan, paling bagus dengan dioper ke kurator," ujar Ary Wowor, Ketua Astindo Sulawesi Tengah saat jumpa pers Astindo di Wisma Nugra Santana, Jakarta, Senin (4/2).

Ary bilang, keputusan pailit dari Pengadilan terhadap Batavia Air, membuat pihak maskapai itu bisa lepas tangan mengembalikan setoran deposit kepada agen travel. Sebab, pihak Batavia Air bisa berkelit, kalau perusahaan sudah diambil alih kurator yang ditunjuk pengadilan.


Ary mengklaim, saat ini kerugian agen travel di wilayahnya bisa mencapai Rp 500 juta. Dana itu merupakan dana deposit agen travel di Sulawesi Tengah yang sudah disetorkan ke Batavia Air. "Padahal ada banyak rombongan mahasiswa yang mau liburan ke Jawa pada bulan ini," ujar Ary.

Ary mengaku kecewa terhadap manajemen Batavia Air, karena setelah putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pihak Batavia Air menutup operasional kantornya. "Mereka langsung menutup kantornya tidak berikan penjelasan," ujar Ary.

Bahkan, Ary menuduh, dana deposit yang disetorkan agen travel itu digunakan oleh Batavia Air membayar utang ke pihak lainnya.

Untuk menyelesaikan masalah ini, Association of The Indonesian Tours & Travel Agents (ASITA) Chapter berencana mengadukan nasib ke DPR.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri