JAKARTA. Penjualan kendaraan niaga jenis truk diproyeksi membaik di tahun ini. Selain karena bergairahnya harga komoditas, kenaikan aktivitas bisnis logistik juga menjadi harapan kenaikan penjualan kendaraan untuk angkutan niaga tersebut. "Tahun ini kami melihat pasar mobil niaga bisa tumbuh 6%, kata Duljatmono, Direktur of MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian kepada KONTAN, Jumat (10/2). Meski begitu, Duljatmono berharap, penjualan merek produknya seperti Fuso bisa di tumbuh sampai 10% tahun ini. Selain imbas kenaikan harga komoditas, penjualan kendaraan niaga naik karena sebagian proyek infrastruktur mulai beroperasi. Proyek infrastruktur sebagian sudah bisa digunakan seperti; ruas tol Trans Jawa dan Trans Sumatera serta puluhan pusat logistik berikat. "Kami melihat 80% penjualan kendaraan niaga akan menyasar sektor logistik, disusul komoditas, perkebunan, dan juga tambang," kata Duljatmono.
Agen truk bersiap injak gas tahun ini
JAKARTA. Penjualan kendaraan niaga jenis truk diproyeksi membaik di tahun ini. Selain karena bergairahnya harga komoditas, kenaikan aktivitas bisnis logistik juga menjadi harapan kenaikan penjualan kendaraan untuk angkutan niaga tersebut. "Tahun ini kami melihat pasar mobil niaga bisa tumbuh 6%, kata Duljatmono, Direktur of MFTBC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian kepada KONTAN, Jumat (10/2). Meski begitu, Duljatmono berharap, penjualan merek produknya seperti Fuso bisa di tumbuh sampai 10% tahun ini. Selain imbas kenaikan harga komoditas, penjualan kendaraan niaga naik karena sebagian proyek infrastruktur mulai beroperasi. Proyek infrastruktur sebagian sudah bisa digunakan seperti; ruas tol Trans Jawa dan Trans Sumatera serta puluhan pusat logistik berikat. "Kami melihat 80% penjualan kendaraan niaga akan menyasar sektor logistik, disusul komoditas, perkebunan, dan juga tambang," kata Duljatmono.