AGI: Banyak hambatan untuk mencapai produksi gula 3,8 juta ton tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menargetkan produksi gula di tahun mendatang akan meningkat signifikan atau sebear 3,8 juta ton, dibandingkan produksi tahun ini yang sekitar 2,2 juta ton.

Melihat pemerintah yang memasang target tinggi ini, Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Agus Pakpahan menilai, kemungkinan untuk mencapai target tersebut kecil lantaran banyaknya kendala yang akan dihadapi.

Dia menjelaskan, untuk meningkatkan produksi gula sekitar 1 juta ton saja, setidaknya dibutuhkan areal tanam seluas 200.000 hektare. Angka ini dengan memperhitungkan produktivitas gula sebesar 6 ton per hektare. Sementara, untuk meningkatkan luas tanam tersebut bukanlah hal yang mudah.


"Kita kalau menargetkannya begitu tinggi, kalau 1 - 2 hektare itu masih mudah, tetapi kalau sudah ratusan belum bisa kita capai. Bila sekarang luas lahan kita 450.000 ha, berarti kan harus meningkatkan setengahnya," tutur Agus, Kamis (13/9).

Selain untuk meningkatkan luas areal tanam, Agus pun berpendapat rendeman gula pun harus ditingkatkan. Dia membeberkan, rata-rata rendeman gula di Indonesia masih lebih rendah dibandingkan negara lain seperti Thailand yang bisa mencapai rendeman hingga 11%.

Menurutnya, karena tengah mengalami musim kering rata-rata rendeman gula di Indonesia saat ini sebesar 7% - 8%. Agus menerangkan, angka tersebut sudah cukup baik. Sementara, produktivitas tebu di Indonesia pun masih berkisar 60 ton - 80 ton per ha. Dia mengatakan, belum ada kebun tebu yang memiliki produktivitas hingga 200 ton per ha.

"Kalau kita kalau kita dapat tebu 80 ton, rendemannya 8%, itu baru dapat 6 ton per ha. Itu sudah tinggi. Jadi kemungkingan untuk mencapai target tersebut kecil sekali," tandas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .