JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) terus berusaha meningkatkan penjualan produk gasnya. Salah satu yang digenjot yakni kebutuhan gas untuk rumah sakit. "Saat ini, kami melayani 80% rumah sakit di Indonesia," terang Rachmat Harsono Wakil Direktur Utama kepada KONTAN, Minggu (16/7). Meskipun telah menguasai mayoritas gas untuk rumah sakit di negeri ini, pihaknya akan terus berekspansi ke rumah sakit yang lain. Pihaknya juga tidak membatasi target seberapa banyak untuk bisa masuk menyuplai maupun menyediakan instalasi kebutuhan gas tersebut. "Ekspansi kami akan bergantung pada pertumbuhan rumah sakit," tambahnya. Tahun ini, AGII menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar. Sumbernya berasal dari kas internal dan sisa dana penawaran umum perdana. Saat ini, sudah terserap lebih dari 50%. Capex tersebut digunakan untuk pembangunan 11 filling station dan program maintenance. Selain itu, capex tersebut juga digunakan untuk memperkuat armada. Diantaranya setiap filling station membutuhkan 3 truk operasional. "Setiap filling station butuh investasi Rp 5 -10 miliar. Ini tergantung lokasi dan tanah untuk pembangunan," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AGII perbesar pangsa gas industri rumah sakit
JAKARTA. PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) terus berusaha meningkatkan penjualan produk gasnya. Salah satu yang digenjot yakni kebutuhan gas untuk rumah sakit. "Saat ini, kami melayani 80% rumah sakit di Indonesia," terang Rachmat Harsono Wakil Direktur Utama kepada KONTAN, Minggu (16/7). Meskipun telah menguasai mayoritas gas untuk rumah sakit di negeri ini, pihaknya akan terus berekspansi ke rumah sakit yang lain. Pihaknya juga tidak membatasi target seberapa banyak untuk bisa masuk menyuplai maupun menyediakan instalasi kebutuhan gas tersebut. "Ekspansi kami akan bergantung pada pertumbuhan rumah sakit," tambahnya. Tahun ini, AGII menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 300 miliar. Sumbernya berasal dari kas internal dan sisa dana penawaran umum perdana. Saat ini, sudah terserap lebih dari 50%. Capex tersebut digunakan untuk pembangunan 11 filling station dan program maintenance. Selain itu, capex tersebut juga digunakan untuk memperkuat armada. Diantaranya setiap filling station membutuhkan 3 truk operasional. "Setiap filling station butuh investasi Rp 5 -10 miliar. Ini tergantung lokasi dan tanah untuk pembangunan," tambahnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
