JAKARTA. PT Bank Sinarmas berniat membuka lebar-lebar keran kredit tahun ini. Untuk mendukung agenda tersebut, pemegang saham pengendali yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk. telah menambah modal Rp 100 miliar. Komisaris Bank Sinarmas Antonius Chandra Satya Napitupulu menjelaskan, penambahan modal merupakan realisasi dari rencana pemegang saham memperkuat modal Bank Sinarmas. Setelah suntikan modal, maka rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) Bank Sinarmas menjadi 13%. Ini lebih tinggi dibandingkan CAR Bank Sinarmas pada akhir September 2008, yaitu 12%. Bank Sinarmas mengincar pertumbuhan kredit sebesar 25% di sepanjang 2009. Pengelola bank juga berniat mempertahankan pangsa pasar kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk memenuhi target ini, Bank Sinarmas menjalin kerjasama dengan BPR di sejumlah daerah. "Kami pilih menyalurkan kredit lewat BPR karena BPR lebih mengenal pasar UMKM," ujar Antonius. Hingga akhir Desember 2008, nilai kredit Bank Sinarmas Rp 4 triliun. Kredit yang tersalur ke sektor UMKM mencapai Rp 1 triliun. Bank ini berharap, nilai kreditnya di akhir 2009 jadi Rp 5 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Sinarmas per akhir Desember 2008 sebesar Rp 5 triliun. Sebagian besar DPK itu merupakan dana mahal. Porsi deposito mencapai 60% sementara porsi tabungan dan giro hanya sebesar 40% dari total DPK. Manajemen Bank Sinarmas bertekad mengurangi porsi deposito sehingga seimbang dengan tabungan. "Saat ini deposito memang masih besar, tapi kami terus mengurangi porsinya," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Agresif Kucurkan Kredit, Sank Sinarmas Suntik Modal
JAKARTA. PT Bank Sinarmas berniat membuka lebar-lebar keran kredit tahun ini. Untuk mendukung agenda tersebut, pemegang saham pengendali yakni PT Sinar Mas Multiartha Tbk. telah menambah modal Rp 100 miliar. Komisaris Bank Sinarmas Antonius Chandra Satya Napitupulu menjelaskan, penambahan modal merupakan realisasi dari rencana pemegang saham memperkuat modal Bank Sinarmas. Setelah suntikan modal, maka rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) Bank Sinarmas menjadi 13%. Ini lebih tinggi dibandingkan CAR Bank Sinarmas pada akhir September 2008, yaitu 12%. Bank Sinarmas mengincar pertumbuhan kredit sebesar 25% di sepanjang 2009. Pengelola bank juga berniat mempertahankan pangsa pasar kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Untuk memenuhi target ini, Bank Sinarmas menjalin kerjasama dengan BPR di sejumlah daerah. "Kami pilih menyalurkan kredit lewat BPR karena BPR lebih mengenal pasar UMKM," ujar Antonius. Hingga akhir Desember 2008, nilai kredit Bank Sinarmas Rp 4 triliun. Kredit yang tersalur ke sektor UMKM mencapai Rp 1 triliun. Bank ini berharap, nilai kreditnya di akhir 2009 jadi Rp 5 triliun. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Sinarmas per akhir Desember 2008 sebesar Rp 5 triliun. Sebagian besar DPK itu merupakan dana mahal. Porsi deposito mencapai 60% sementara porsi tabungan dan giro hanya sebesar 40% dari total DPK. Manajemen Bank Sinarmas bertekad mengurangi porsi deposito sehingga seimbang dengan tabungan. "Saat ini deposito memang masih besar, tapi kami terus mengurangi porsinya," katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News