KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk mengijinkan industri makanan-minuman (mamin) mengimpor gula Kristal putih mengejutkan banyak pihak, termasuk Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI). Alih-alih menyederhanakan prosedur, kebijakan itu dinilai akan melahirkan kerumitan baru. Maklum saja jumlah industri mamin jumlahnya ratusan hingga ribuan. “Proses importasi dari negara produsen juga tidak mudah. Mulai dari proses pembelian, kesiapan infrastruktur dan banyak hal yang sering terjadi di luar prediksi,” ujar Sekjen Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Indra Suryaningrat dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11). AGRI meminta pemerintah mengkaji ulang rencana tersebut, apalagi yang diimpor langsung industri mamin dalam berupa produk jadi GKR. Sementara produk impor anggota AGRI berupa raw sugar sehingga menimbulkan nilai tambah, baik penyerapan tenaga kerja, pajak, maupun investasi. AGRI pun mampu menyuplai gula sesuai spesifikasi kebutuhan industri pengguna.
AGRI menilai kebijakan importasi GKR oleh industri mamin bisa picu masalah baru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah untuk mengijinkan industri makanan-minuman (mamin) mengimpor gula Kristal putih mengejutkan banyak pihak, termasuk Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI). Alih-alih menyederhanakan prosedur, kebijakan itu dinilai akan melahirkan kerumitan baru. Maklum saja jumlah industri mamin jumlahnya ratusan hingga ribuan. “Proses importasi dari negara produsen juga tidak mudah. Mulai dari proses pembelian, kesiapan infrastruktur dan banyak hal yang sering terjadi di luar prediksi,” ujar Sekjen Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), Indra Suryaningrat dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/11). AGRI meminta pemerintah mengkaji ulang rencana tersebut, apalagi yang diimpor langsung industri mamin dalam berupa produk jadi GKR. Sementara produk impor anggota AGRI berupa raw sugar sehingga menimbulkan nilai tambah, baik penyerapan tenaga kerja, pajak, maupun investasi. AGRI pun mampu menyuplai gula sesuai spesifikasi kebutuhan industri pengguna.