KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi impor gula mentah terbaru sebanyak 1,3 juta ton masih jauh dari kuota semester I-2018 yang sebanyak 1,8 juta ton. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyatakan hal tersebut dikarenakan adanya perubahan masa kirim kontrak yang belum diaudit ke jumlah realisasi terkini. "Memang ada beberapa hal yang menyebabkan angkanya tidak sampai maksimal di 1,8 juta ton, itu karena ada beberapa industri yang kontraknya reschedule ke Mei dan Juni," jelas Rachmat Harimoto Ketua AGRI, saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/6). Menurutnya, angka 1,3 juta ton merupakan laporan hingga bulan April. Sehingga masih terdapat realisasi kontrak yang belum terukur. Namun untuk angka impor terkini, Rachmat belum bisa menyampaikan data tersebut.
AGRI: Realisasi impor gula mentah meleset karena ada reschedule kontrak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi impor gula mentah terbaru sebanyak 1,3 juta ton masih jauh dari kuota semester I-2018 yang sebanyak 1,8 juta ton. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) menyatakan hal tersebut dikarenakan adanya perubahan masa kirim kontrak yang belum diaudit ke jumlah realisasi terkini. "Memang ada beberapa hal yang menyebabkan angkanya tidak sampai maksimal di 1,8 juta ton, itu karena ada beberapa industri yang kontraknya reschedule ke Mei dan Juni," jelas Rachmat Harimoto Ketua AGRI, saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (24/6). Menurutnya, angka 1,3 juta ton merupakan laporan hingga bulan April. Sehingga masih terdapat realisasi kontrak yang belum terukur. Namun untuk angka impor terkini, Rachmat belum bisa menyampaikan data tersebut.