KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong generasi milenial agar lebih aktif terlibat dalam sektor pertanian, yang merupakan salah satu pilar penting perekonomian nasional. Pertanian menawarkan banyak peluang yang belum dimanfaatkan secara maksimal oleh kaum muda. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Kementan telah meluncurkan sejumlah program untuk menggerakkan regenerasi petani yang melibatkan kaum milenial. Bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur terus berkolaborasi dalam upaya menciptakan wirausaha petani milenial yang tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS).
Baca Juga: Kementan Klaim 140 Importir Sudah Mendapat Rekomendasi Impor Bawang Putih Program YESS bertujuan untuk mewujudkan regenerasi di sektor pertanian, meningkatkan kompetensi SDM di pedesaan, dan mendukung peningkatan jumlah wirausahawan muda di bidang pertanian. Dalam upaya memberikan wadah bagi generasi muda yang tertarik pada bidang pertanian, Polbangtan Malang menggelar acara Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur. Oleh karena itu, MAF edisi Tani Akur kali ini mengangkat tema "Mengembangkan Usaha Berbasis Klaster dengan CSR" dengan tujuan mengajak generasi milenial untuk lebih peduli terhadap keberlanjutan dalam pertanian, dan bagaimana konsep CSR dapat mendukung perkembangan usaha berbasis klaster dalam sektor pertanian. MAF diadakan di Business Development Service Provider (BDSP) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang pada Rabu (1/11/2023).
Baca Juga: Sinyal Jokowi Beri Jatah Kursi Menteri ke Partai Demokrat BPP Dampit merupakan salah satu lokasi BDSP Percontohan dari PPIU Jawa Timur yang diperuntukkan bagi Penerima Manfaat Program YESS Kabupaten Malang khususnya Kecamatan Dampit dan sekitarnya sebagai Klinik Agribisnis untuk memberikan konsultasi bisnis para Penerima Manfaat Program YESS dalam hal teknis maupun manajemen bisnis. MAF kali ini menghadirkan sejumlah pihak, termasuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang, Bank Jatim wilayah Dampit Kabupaten Malang, Koordinator Penyuluh BPP Dampit, Offtaker komoditas kopi PT Asal Jaya, Local Champion komoditas kopi Kabupaten Malang, dan para Penerima Manfaat Program YESS di Kabupaten Malang. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) yang juga Direktur Program YESS, Idha Widi Arsanti, yang hadir secara online, menyampaikan terkait akses pembiayaan dan pemasaran yang tidak terbatas pada sekat administrasi.
Baca Juga: Nasdem Hormati Penetapan Status Tersangka Syahrul Yasin Limpo Oleh KPK "Juga bagaimana mendorong ekosistem kewirausahaan petani milenial atau petani muda YESS di Indonesia," kata Idha yang akrab disapa Santi seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (4/11).
Program Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri, menjelaskan bahwa Program MAF bertujuan untuk mendekatkan antara offtaker dengan petani, serta 'menjembatani petani' dengan akses permodalan dan informasi teknologi. “Kementan berharap pihak perbankan bisa melakukan sosialisasi, koordinasi, atau melakukan konsultasi terkait dengan akses permodalan," katanya. Acep Hariri menambahkan bahwa offtaker atau perusahaan bisa dijembatani melalui BPP untuk diskusi terkait peluang bisnis yang bisa dikolaborasikan antara offtaker dengan petani. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli