KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi memulai masa penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada hari ini (23/10) hingga Jumat (27/10). Saham perusahaan yang nantinya menggunakan kode saham UDNG ini akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 31 Oktober 2023. UDNG telah menetapkan harga IPO senilai Rp 100 per saham. Harga IPO ini merupakan harga atas dari kisaran bookbuilding. Sebelumnya, UDNG memasang harga penawaran awal (bookbuilding) di rentang Rp 90 sampai dengan Rp 100. Dalam aksi korporasi tersebut, UDNG melepas 500 juta saham atau sebanyak-banyaknya 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sehingga, UDNG berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar dari aksi korporasi tersebut. Sekitar 88,89% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pembangunan tambak ini dilakukan melalui PT Marina Bahari Sentosa (MBS), perusahaan anak yang 99,99% sahamnya dimiliki UDNG.
Agro Bahari Nusantara (UDNG) Mulai Masa Penawaran IPO pada Hari Ini (23/10)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agro Bahari Nusantara Tbk resmi memulai masa penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada hari ini (23/10) hingga Jumat (27/10). Saham perusahaan yang nantinya menggunakan kode saham UDNG ini akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 31 Oktober 2023. UDNG telah menetapkan harga IPO senilai Rp 100 per saham. Harga IPO ini merupakan harga atas dari kisaran bookbuilding. Sebelumnya, UDNG memasang harga penawaran awal (bookbuilding) di rentang Rp 90 sampai dengan Rp 100. Dalam aksi korporasi tersebut, UDNG melepas 500 juta saham atau sebanyak-banyaknya 28,57% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Sehingga, UDNG berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 50 miliar dari aksi korporasi tersebut. Sekitar 88,89% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dengan membangun tambak udang baru yang direncanakan berlokasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pembangunan tambak ini dilakukan melalui PT Marina Bahari Sentosa (MBS), perusahaan anak yang 99,99% sahamnya dimiliki UDNG.