JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa beleid baru, salah satunya mewajibkan free float minimal 7,5% bagi emiten yang sudah tercatat di bursa (listed). Namun, masih ada beberapa emiten yang memiliki free float dibawah 7,5%, salah satunya PT BRI Agro Tbk (AGRO). Anak usaha Bank BRI ini masih memiliki free float sebesar 5,5%. Tapi, manajemen memiliki komitmen untuk meningkatkan free float atau refloating saham beredarnya menjadi 10%. Hirawan Nur Kustono, Corporate Secretary AGRO bilang, apapun skemanya, manajemen akan melepas sahamnya ke publik dengan menggunakan harga pelaksanaan di level tertinggi. Selama ini, saham AGRO pernah berada pada level terndahnya, Rp 100 per saham, dan level tertingginya pada posisi Rp 150 per saham. "Jadi, idealnya saham agro akan dilepas pada harga tertinggi, antara Rp 140 per saham-Rp 150 per saham," tandas Hirawan, (27/1). Namun, selaku anak usaha maka AGRO perlu meminta restu dari induknya, yakni Bank BRI. Pihak Bank BRI sendiri juga akan terus memantau kondisi pasar hingga menemukan momen yang pas untuk melepas saham AGRO demi memenuhi ketentuan free float minimal 7,5%. "Pokoknya, kami akan penuhi beleid tenggang waktu 24 bulan yang diberikan oleh otoritas bursa," pungkas Hirawan. Mengingatkan saja, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali di AGRO atau menguasai 80,42%. Sedangkan, Dana Pensiunan Perkebunan (Dapen Perkebunan) memegang saham AGRO sebanyak 14,02%, dan sisanya tersebar di Masyarakat yakni sejumlah 5,55%. Tadi, saham AGRO ditutup pada level Rp 112 per saham. Angka ini naik 2 poin atau menguat 1,82% jika dibandingkan dengan level sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AGRO baru akan lepas saham saat harga tertinggi
JAKARTA. Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki beberapa beleid baru, salah satunya mewajibkan free float minimal 7,5% bagi emiten yang sudah tercatat di bursa (listed). Namun, masih ada beberapa emiten yang memiliki free float dibawah 7,5%, salah satunya PT BRI Agro Tbk (AGRO). Anak usaha Bank BRI ini masih memiliki free float sebesar 5,5%. Tapi, manajemen memiliki komitmen untuk meningkatkan free float atau refloating saham beredarnya menjadi 10%. Hirawan Nur Kustono, Corporate Secretary AGRO bilang, apapun skemanya, manajemen akan melepas sahamnya ke publik dengan menggunakan harga pelaksanaan di level tertinggi. Selama ini, saham AGRO pernah berada pada level terndahnya, Rp 100 per saham, dan level tertingginya pada posisi Rp 150 per saham. "Jadi, idealnya saham agro akan dilepas pada harga tertinggi, antara Rp 140 per saham-Rp 150 per saham," tandas Hirawan, (27/1). Namun, selaku anak usaha maka AGRO perlu meminta restu dari induknya, yakni Bank BRI. Pihak Bank BRI sendiri juga akan terus memantau kondisi pasar hingga menemukan momen yang pas untuk melepas saham AGRO demi memenuhi ketentuan free float minimal 7,5%. "Pokoknya, kami akan penuhi beleid tenggang waktu 24 bulan yang diberikan oleh otoritas bursa," pungkas Hirawan. Mengingatkan saja, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi pemegang saham mayoritas atau pengendali di AGRO atau menguasai 80,42%. Sedangkan, Dana Pensiunan Perkebunan (Dapen Perkebunan) memegang saham AGRO sebanyak 14,02%, dan sisanya tersebar di Masyarakat yakni sejumlah 5,55%. Tadi, saham AGRO ditutup pada level Rp 112 per saham. Angka ini naik 2 poin atau menguat 1,82% jika dibandingkan dengan level sebelumnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News